Kantor Media di Jakarta Dikirimi Peti Mati

Senin, 06 Juni 2011 – 11:52 WIB
JAKARTA- Usai libur panjang, Senin (6/6), mendadak hampir merata kantor-kantor media massa di Jakarta, dikirimi peti matiPeti yang dikirim melalui paket tersebut, diterima oleh banyak media seperti Kompas.com, Detik.com, The Jakarta Post dan ANTV.

Selain itu peti mati juga ditujukan untuk Arif Suditomo dari RCTI, Pemred Okezone sebanyak 1 unit peti mati dan Tempo 4 unit peti mati

BACA JUGA: Ketua MA Anggap Syarifuddin Brengsek

Kiriman untuk Tempo antara lain ditujukan pada penggiat Twitter ndoro_kakung dan selebriti Raditya Dika. 

Belum diketahui motif dibalik pengiriman peti-peti mati yang berisikan kembang 7 rupa dan sekuntum bunga mawar putih itu
Karena kabarnya, yang mendapatkan kiriman peti mati bukan hanya kalangan media massa saja, namun ada sebuah kantor Bank Swasta yang pagi ini juga mendapatkan kiriman peti mati bermotif sama.

Namun sebagian besar peti mati, lebih banyak diarahkan untuk media massa di Jakarta

BACA JUGA: MA Resmi Berhentikan Sementara Syarifuddin

Dikalangan wartawan mulai banyak yang mendapat laporan dari kantor mereka yang mendapatkan kiriman peti mati sepanjang satu meter tersebut.

Peti-peti mati itu dikirim oleh kurir
Kepada penerima di kantor Detik.com, sang kurir mengaku mengantarkan barang atas nama Sumardi yang berkantor di sekitar Senayan

BACA JUGA: Polisi Didesak Tangkap Dalang SMS Nazaruddin

Namun kurir tersebut tidak mengetahui lebih jauh mengenai siapa sebenarnya Sumardi.

Dari tanda terima diketahui, peti-peti mati itu dikirim oleh perusahaan Rest in Peace Soon yang beralamat di Unit 166 Jl Asia Afrika Pintu IX Senayan Jakarta 10270Di kolom tanda tangan pengirim tertulis RIP (rest in peace).

Atas kiriman peti mati ini, politisi dari PDIP Rieke Dyah Pitaloka tetap meminta agar media massa fokus pada isu-isu penting dan tidak teralihkan oleh perbuatan tidak bertanggungjawab seperti pengiriman peti-peti mati ini.

"Ini hanya bentuk teror dan propaganda, setelah ini pasti pemerintahnya ngomong lagiAkhirnya isu-isu yang lebih penting seperti UU BPJS yang hanya tinggal 26 hari jadi terpinggirkanAmbil hikmah baiknya saja, lebih baik mengurusi rakyatKalau rakyat tak diurusi, rakyat bisa mati seperti di peti-peti mati itu," kata Rieka yang seolah enggan berkomentar lebih jauh lagi.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Diburu KPK, Nunun Sembunyi di Kamboja


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler