JAKARTA — Upaya pengawasan terhadap para Jaksa di daerah terus dilakukan oleh Kejaksaan AgungSebulan terakhir ini, Jaksa Agung Muda Pengawasan (Jamwas), Marwan Effendy, telah melakukan inspeksi ke 17 Kejaksaan Negeri di Jawa dan Sumatera
BACA JUGA: Komisi IV DPR Desak SBY Tegas Hadapi Australia
Inspeksi itu untuk mengetahui sejauh mana kinerja dan kemampuan jaksa setempat danam melayani masyarakat.Dari hasil inspeksi itu, Marwan menyebut sebagian besar Kejari memiliki kinerja yang kurang baik sehingga terancam dikenai sanksi
BACA JUGA: Alasan Penahanan Bachtiar Murni Yuridis
Sementara 12 kejari lainnya dinilai memiliki kenerja yang kurang memauaskan."Yang lima ini agak baik, tapi masih banyak kurangnya
BACA JUGA: KPK Didesak Ambilalih Kasus Dana Gempa Klaten
Misalnya ada satu Kejari yang mirip kantor kepala desa tidak terawat," ujar Marwan di Kejaksaan Agung (Kejagung) Jumat (6/8).Lebih lanjut Marwan menambahkan, tentang fasilitas di Kejari yang meprihatinkan sementara anggaran dananya sudah tersedia"Ada juga kursi-kursi pejabat struktural di Kejari (dari) plastik, kayak kita beli bakso di pinggir jalanKantor pemerintah kok kayak gitu," keluh Marwan.
Menurutnya, anggaran untuk insfrastruktur telah tersediaKarenanya Marwan menuding ketidakberesan itu akibat kinerja para pejabat kejaksaan setempat yang kurang mumpuni dalam mengelola anggaran"Anggarannya ada, tapi dia (jaksa) mau murah-murahanDengan sidak ini ketahuan, saya ancam mereka tiga bulan harus perbaiki,"imbuhnya.
Dijelaskan, waktu tiga bulan itu dimaksudkan agar para Kajari yang dievaluasi segera memperbaiki kekurangannyaHanya saja Marwan enggan menyebut nama-nama Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) yang terancam sanksi itu
Namun jika sudah diberi kesempatan tiga bulan tidak terlihat ada perbaikan, Marwan akan mengusulkan agar para jaksa itu segera diganti"Mungkin akan kita usulkan ke Pak Jambin (Jaksa agung Muda Pembinaan), menempatkan orang yang sesuai," ujarnya.(zul/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tama Mengaku Trauma, Tetapi Tidak Kapok
Redaktur : Tim Redaksi