Kapal Dihantam Ombak, Nelayan Tewas

Selasa, 29 Mei 2018 – 19:52 WIB
Tenggelam. Ilustrasi. Foto: Pixabay

jpnn.com, JEMBER - Ombak pantai selatan beberapa hari ini sedang mengganas. Ketinggian ombak rata-rata 2-3 meter.

Ganasnya ombak itu telah mengempaskan perahu nelayan yang diawaki 25 orang di Jember, Jatim.

BACA JUGA: Ombak 5 Meter Nelayan Disarankan Tidak Melaut

Perahu tersebut menghantam karang dan terbalik. Akibatnya, seorang nelayan tewas dan beberapa lainnya mengalami luka-luka.

Korban tewas bernama Herin Subiyantoro, 45, warga Jalan Bali Timur, Dusun Krajan, RT 007, RW 005, Desa Balung Lor, Kecamatan Balung.

BACA JUGA: Terseret Ombak di Bali, Turis Arab Berhasil Diselamatkan

Dia diduga terjebak di dalam perahu yang terbalik. Kemarin jasadnya ditemukan warga di sekitar lokasi kejadian.

Sebelumnya, ombak besar juga menenggelamkan dua jukung (perahu kecil) milik nelayan setempat.

BACA JUGA: Cuaca Ekstrem, Nelayan Setop Melaut

Namun, tak sampai ada korban jiwa dalam insiden jukung yang terbalik itu.

Hingga kemarin, dua jukung tersebut masih berada di daerah Plawangan (pintu keluar masuk nelayan Puger menuju laut selatan) dan menjadi tontonan warga yang datang ke Pantai Pancer, Puger.

Perahu yang terbalik tersebut merupakan milik Soid, 45, warga Desa Puger Kulon, Kecamatan Puger.

Perahu dengan 25 ABK itu terbalik setelah dihantam ombak dari belakang saat hendak pulang dari melaut Minggu (27/5) pukul 07.30.

Hingga kemarin, perahu yang berukuran lumayan besar itu masih tersangkut tidak berpindah dari tempat terbaliknya.

Kemarin perahu itu rencananya dievakuasi dengan dua perahu nelayan. Namun, ombak masih besar dan membahayakan. Evakuasi pun ditunda.

Saat terbalik, perahu itu dinakhodai Bukarto, 45, warga Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger.

Perahu tersebut memang besar sehingga membutuhkan ABK yang lumayan banyak saat melaut.

Ketika hendak masuk ke Pelabuhan Puger, perahu bermuatan penuh ikan hasil tangkapan.

Sebenarnya, Bukarto lumayan cekatan mengendalikan perahu.

Perahu itu terus didorong ombak dari belakang dan terangkat. Perahu akhirnya terbalik dan tersangkut di atas batu karang.

Sebanyak 24 ABK dan satu nakhoda terlempar ke laut bersamaan dengan perahu yang terbalik.

Sebagian awak terlempar ke luar. Beberapa di antara mereka terjebak di dalam perahu yang terbalik.

Awak perahu yang keluar sempat terseret ombak ke tengah. Namun, mereka berhasil diselamatkan nelayan lain yang saat itu berada di dekat mereka.

Beberapa awak perahu lain yang terdorong ombak berhasil menyelamatkan diri dengan berenang di sisi timur dekat perahu yang tersangkut di batu karang sekitar Plawangan.

''Ada beberapa awak perahu yang masih terjebak dan tidak bisa keluar dari dalam perahu yang terbalik,'' ujar Oni, 30, warga Desa Kemungsari Kidul, Kecamatan Jenggawah, yang saat itu memancing dipinggir Plawangan.

Sementara itu, kondisi perahu yang menghantam batu karang hancur total. Seluruh isinya tumpah ke laut.

''Jaring dan peralatan lain hilang setelah dihantam ombak besar berkali-kali,'' ujar Oni.

Saat itu dia hendak memancing bersama pamannya di sekitar batu karang di sisi timur Plawangan.

Baru saja duduk, dia melihat perahu yang hendak pulang melaut dihantam ombak dari belakang.

''Sebenarnya, sebelum terbalik dihantam ombak, posisinya sudah lurus. Tetapi, tiba-tiba ombak besar mengangkat perahu yang di atasnya banyak orangnya,'' ungkapnya.

Menurut Catur, 45, penambang Puger yang sehari-hari mengantar orang yang hendak memancing, ombak besar terjadi sejak Sabtu malam (26/5) hingga Minggu pagi.

''Biasanya ombak masih akan lebih besar. Kalau ada yang kecelakaan, nelayan biasanya istirahat. Tidak ada yang melaut,'' katanya. (jum/ras/c5/diq/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Kapal Nelayan Tenggelam Dihantam Ombak, Empat ABK Selamat


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler