Kapal Pembawa Narkoba Bebas Masuk ke Indonesia

Senin, 17 Juli 2017 – 15:02 WIB
Sebanyak 1 ton Sabu-sabu diamankan petugas gabungan dari Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya dan Polresta Depok di sebuah dermaga bekas Hotel Mandalika, Anyar, Serang, Kamis (13/7). Foto: Qodrat/Radar Banten/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Polri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, tren kejahatan narkoba harus diwaspadai.

Dia mengungkapkan, sepanjang 2015 hingga Juni 2017 jajaran Polri sudah mengungkap 109.918 kasus narkoba dan meringkus 137.997 tersangka.

BACA JUGA: Sabu-Sabu Satu Ton Diselundupkan Dengan Kapal Pesiar

Teranyar, jajaran Polri berhasil membongkar sindikat jaringan narkotika internasional asal Taiwan dengan barang bukti satu ton sabu-sabu yang diprediksi senilai Rp 1,5 triliun di dermaga bekas Hotel Mandalika, Anyer, Banten.

Satu dari empat pelaku ditembak mati.

BACA JUGA: Kapolri: Kalau Ada WNA Bawa Narkoba, Selesaikan Secara Adat!

“Satu pelaku tertembak karena mereka melakukan perlawanan. Kami sudah sampaikan ke publik bahwa kami akan menindak jera dan tegas kepada warga negara asing (WNA) terutama yang selundupkan narkotika ke Indonesia karena itu meracuni bangsa,” kata Tito saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR, Senin (17/7).

Jenderal bintang empat ini mengatakan, kasus lolosnya sabu dari Taiwan ke Indonesia menggunakan kapal besar lewat jalur laut ini harus menjadi evaluasi.

Sebab, kapal besar pembawa narkotika itu bisa masuk perarian Indonesia tanpa terdeteksi hingga sampai di Anyer.

BACA JUGA: Gagalkan Penyelundupan 1 Ton SS, Polisi Layak Dapat Penghargaan dari Jokowi

“Ini kami lagi kembangkan apakah ini pertama atau sudah berkali-kali dengan cara yang sama,” ujar Tito.

Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1987 itu menambahkan, kalau misalnya masuk lewat pinggiran laut, itu masih mendingan.

Tapi, kata dia, ini masuk melewati laut Tiongkok selatan, selat Karimata, laut Jawa sampai ke Anyer tanpa terdeteksi.

“Ini perlu menjadi atensi untuk dievaluasi,” tegas mantan Kapolda Metro Jaya dan Papua itu.

Sisi lain, Tito juga mengungkap keberhasilan jajarannya mengungkap 1,8 ton ganja di Pidie, Aceh.

Biasanya, yang diungkap adalah ladang ganja berhektar-hektar.

“Tapi, ini sudah dibungkus dan siap berangkat,” katanya. Tito mengatakan, sudah menyiapkan penghargaan untuk anggota yang berprestasi. Tapi, dia menegaskan, untuk yang menyalahgunakan jabatan akan diberikan sanksi. (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Bekuk Pemilik Restoran di Serang, Siapa Dia?


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler