Kapal RS Malahayati Telah Membantu Rakyat Pesisir, PDIP Terus Tunjukkan Komitmen

Sabtu, 04 November 2023 – 16:41 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto memimpin rapat evaluasi di kantor DPD Provinsi Bali, di Denpasar, Sabtu (4/11). Foto: DPP PDIP

jpnn.com, BALI - Kapal RS Malahayati telah melakukan 24 penghentian dalam rangka misi kemanusiaan selama enam bulan diluncurkan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

PDIP pun melakukan rapat evaluasi di kantor DPD Provinsi Bali, di Denpasar, Sabtu (4/11), yang dipimpin Sekjen Hasto Kristiyanto.

BACA JUGA: Inilah Alasan Megawati Menamai Laksamana Malahayati pada Kapal RS Terapung

Hadir Ketua DPP PDIP Ribka Tjiptaning, Wakil Bendahara Umum Rudianto Tjen, Kepala Sekretariat Yoseph Aryo Adhi Dharmo, serta Laksamana Madya TNI (purn) Agus Setiadji dan Ketua Komisi V DPR RI Lasarus.

Hadir juga jajaran DPD PDIP Bali yang dipimpin Ketuanya I Wayan Koster, serta kru kapal RS Malahayati yang dipimpin Kapten Chrisner Iskandar dan medis dr. Yanuar serta dr. Michelle.

BACA JUGA: KRI Malahayati-362 dan KRI Fatahillah-361 segera Memperkuat Koarmada III

Di dalam rapat tersebut, dibahas berbagai evaluasi teknis perjalanan dan pelayanan medis kepada masyarakat yang sudah dilakukan sejak 10 Juni 2023. Tercatat layanan pertama dilaksanakan di Pelabuhan Panjang, Lampung pada 13 Juni 2023. Lalu pada 20 Juni 2023 di Pelabuhan Ampar, Batam, Kepulauan Riau.

Hingga 11 Oktober 2023 lalu, sudah 23 daerah dengan pelabuhan yang disinggahi untuk pelayanan medis kepada masyarakat setempat.

BACA JUGA: Malahayati Sebagai Laksamana Wanita Pertama Dunia Menginspirasi TNI AL

Pada 11 Oktober, Kapal RS Laksamana Malahayati merapat di Pelabuhan Celukan Bawang Buleleng dan melakukan perawatan media untuk rakyat, setelah pada 2 Oktober melakukannya di Pelabuhan Tanjungwangi, Banyuwangi Jawa Timur.

Di dalam rapat itu, para kru, baik kru kapal maupun kru medis, membeberkan pengalaman dan poin-poin evaluasi agar pelayanan yang dilakukan bisa semakin baik ke depan. Bersama DPP PDIP, para kru juga terlibat di rapat itu untuk membahas rencana pelayanan bakti pengobatan medis selanjutnya.

Hasto Kristiyanto mengatakan Kapal RS Laksamana Malahayati bukan sekadar kapal rumah sakit. Namun sebuah simbol sekaligus gerakan nyata untuk membangunkan kesadarm bahwa Indonesia adalah negara maritim.

“Ini bukan sekadar kapal rumah sakit tetapi adalah sebuah kapal yang mendorong agar dalam diri kita rakyat Indonesia terbangunkan kesadaran kita bahwa kita adalah negara maritim,” kata Hasto.

Atas dasar itu pula, maka visi misi Indonesia sebagai negara Poros Maritim itu terus diperkuat, termasuk dalam tujuan bacapres-bacawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

“Di dalam visi misi Bapak Ganjar Pranowo-Prof. Mahfud MD, visi Indonesia sebagai negara maritim itu dikuatkan. Kesadarannya bukan sekadar bahwa Kapal RS Laksamana Malahayati ini sekadar misi kesehatan, tetapi bagaimana kami sadar bahwa kita adalah bangsa pelaut,” tegas Hasto.

Politikus asal Yogyakarta itu menyampaikan pihaknya akan mengajak masyarakat berperan serta dalam kegiatan kemanusiaan di rumah sakit terapung tersebut. Saat ini sedang dirancang mekanisme crowdfunding sehingga masyarakat yang tergerak hatinya dengan visi-misi itu, bisa turut terlibat.

“Karena kami memang mendorong agar misi sosial kemanusiaan serta visi maritim itu juga didukung oleh masyarakat, sehingga ke depan rencananya akan ada tiga kapal rumah sakit yang bisa menembus samudera menjangkau rakyat di seluruh pelosok negeri, membawa layanan kesehatan, di bagian Barat hingga Timur Indonesia,” urai Hasto.

Ribka Tjiptaning mengatakan sejak dilaunching pada Juni 2023 oleh Megawati, banyak cerita suka duka pengalaman medis yang dialami oleh para kru kapal yang disampaikan ke dirinya.

“Pesan saya, harus dibangun soliditas seluruh personil yang ada di kapal itu. Semuanya harus ada pembagian tugas yang baik antara kru kapal hingga dokter, perawat, dan petugas lainnya,” kata Ribka.

Dokter Michelle, mewakili kru medis, menceritakan bagaimana masyarakat di kawasan pesisir yang banyak dikunjungi kapal itu, sangat antusias dengan kesehatan. Di setiap bakti sosial yang dilakukan, selalu saja warga yang butuh pelayanan medis sangat membeludak.

“Bahkan pernah sehari itu sampai 600 warga butuh layanan medis, padahal tenaga kesehatan yang melayani terbatas,” kata Michelle.

Dia juga menceritakan berbagai penyakit dan keluhan kesehatan yang ditangani oleh kru RS Laksamana Malahayati. Salah satu yang butuh perhatian khusus adalah terkait kesehatan mata dan edukasi pola hidup sehat.

“Kami mohon doa dan dukungannya sehingga terus bisa memberikan layanan terbaik untuk masyarakat,” ujar Michelle.

Agus Setiadji menambahkan berdasarkan pengalamannya sebagai perwira TNI AL, kapal rumah sakit memang sangat dibutuhkan, khususnya untuk warga di wilayah pesisir dan perbatasan yang jauh dari jangkauan layanan medis daratan.

“Layanan kapal Malahayati ini akan membantu warga yang butuh pelayanan medis namun tinggal di daerah pelosok,” kata Agus. (Tan/JPNN)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jalan Kalimalang Diubah Jadi Laksamana Malahayati, Begini Sikap Masyarakat Aceh


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler