Kapal Terbakar, 35 Ton BBM Ludes

Dua Orang Dilaporkan Terluka Bakar Serius

Rabu, 21 Agustus 2013 – 08:08 WIB

jpnn.com - TARAKAN - Kapal kayu Cahaya Bahari yang memuat bahan bakar minyak (BBM) jenis bensin dan solar dilalap api saat sedang sandar di Pelabuhan Malundung, Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), kemarin sore (20/8). Kapal tersebut terbakar saat sedang mengisi BBM ke tangki kapal.

Tiga mobil pemadam kebakaran (damkar) dan empat mobil water supply dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tarakan diterjunkan untuk memadamkan api. Terlihat pula mobil damkar Pertamina.

BACA JUGA: Ratusan Pegawai PT KAI Geruduk PN Medan

Api padam pukul 16.00, sekitar 30 menit setelah api membakar seluruh badan kapal. Api akhirnya bisa dipadamkan dengan menggunakan foam dari Pertamina. Menurut Abdul Rachman, 55, komandan sekuriti PT Pelindo, pada pukul 15.30 terdengar suara ledakan disertai semburan api setinggi tiga meter. "Semua orang di pelabuhan kaget mendengar suara ledakan itu," katanya.

Tono, salah seorang buruh Pelabuhan Malundung, menyatakan bahwa setidaknya muncul lima kali ledakan dari kapal tersebut. "Saya ingat karena ledakannya kencang sekali," ujarnya.

BACA JUGA: Lapas Kayuagung Kesulitan Biaya Makan Napi

Dalam insiden tersebut, lima orang dinyatakan sebagai korban. Mereka adalah Abdul Rahamn, 61, juragan kapal; Iwan, 33, kepala kamar mesin (KKM); serta awak kapal yang dikenali bernama Musran, 33, Poni, 28, dan Anto, 34. Dua orang yang dinyatakan mengalami luka bakar serius adalah Abdul Rahman dan Iwan. Musran menderita sesak napas, Anto mengalami cedera ringan, dan Poni tidak terluka.

Anto yang diamankan di kantor Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Tarakan mengungkapkan, Kapal Cahaya Bahari akan mendistribusikan bensin dan solar industri di Kabupaten Malinau. Diduga, kebakaran terjadi saat kapal itu mengisi BBM dari mobil suplai BBM yang disopiri Warsidi.

BACA JUGA: Murni Pangkalan Militer, Lanud Suwondo Selevel Iswahyudi

Dia menjelaskan, tangki kapal tersebut berada di buritan. Karena jarak mobil BBM dan buritan kapal cukup jauh, Anto yang berada di geladak menarik tali untuk merapatkan kapal agar sejajar dengan tepi dermaga.

"Agar tangki solar dekat dengan tepi dermaga dan pengisian solar lebih mudah. Tak tahu kenapa, tiba-tiba kapal meledak. Saya sempat dengar dua kali ledakan. Setelah itu, saya menyelamatkan diri dengan meloncat ke dalam air. Saya sempat menyelam agar tidak kena semburan api," papar Anto.

Anto menyatakan, kapasitas tangki BBM kapal tersebut 45 ton. Saat terbakar, tangki kapal itu berisi 35 ton (10 ton solar dan 25 ton bensin). BBM tersebut akan dibawa ke Malinau untuk kepentingan industri. ''Biasanya, kapal berangkat tengah malam atau subuh,'' tuturnya.

Kepala KSKP Tarakan AKP Ridwan Iskandar saat dikonfirmasi belum bisa memastikan kebakaran kepal tersebut karena human error atau teknis. "Itu masih diselidiki," ujarnya. (izo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 70 Persen DPS Papua Tidak Tersedia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler