jpnn.com - KAYUAGUNG - Ini kasus lain lembaga pemasyarakatan (lapas). Dana operasional Lapas Kelas-III Kayuagung di Jalan Sepucuk, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan (Sumsel), tidak kunjung turun sejak Mei. Akibatnya, pihak lapas kelabakan menutupi biaya makan narapidana (napi).
Menurut Kepala Lapas Kayuagung Ronald, saat ini Lapas Kayuagung dihuni 20 orang napi pindahan dari Lapas Tanjung Raja. Sementara itu, daya tampung Lapas Kayuagung hanya 175 orang. Masalahnya, dana bahan makanan (bama) untuk 20 napi dari Kemenkum HAM itu belum turun sejak empat bulan.
BACA JUGA: Murni Pangkalan Militer, Lanud Suwondo Selevel Iswahyudi
"Sudah kami ajukan dana bahan makanan untuk 20 orang selama setahun. Bama tiga bulan pertama, Januari-Maret 2013, sudah cair. Namun, setelah triwulan pertama hingga saat ini, dana bama untuk napi belum cair," kata Ronald di Lapas Kayuagung, Selasa (20/8).
Menurut dia, belum cairnya dana bama melalui APBN tersebut disebabkan pembahasan APBN Perubahan 2013 yang abru selesai. "Kita tunggu anggaran turun. Meski saat ini kami kesulitan. Apalagi, lapas itu terbilang baru dan masih minim fasilitas," ungkapnya.
BACA JUGA: 70 Persen DPS Papua Tidak Tersedia
Ronald menyatakan, saat ini pihaknya belum berkoordinasi dengan kepolisian, kejaksaan, serta pengadilan, soal rencana pemindahan tahanan dan napi dari Lapas Tanjung Raja. Petugas lapas bakal kesulitan jika dana makanan belum ada. Sementara itu, jumlah napi dan tahanan terus bertambah.
"Kami belum berkoordinasi dengan instansi terkait karena belum siap. Mudah-mudahan secepatnya dapat kita tindak lanjuti. Saat ini di Lapas Tanjung Raja, ada 650 napi. Sekitar 300 orang berasal dari OKI. Jika semua dipindah, siapa yang akan memberi makan," kata Ronald yang pernah bertugas di Kalimantan Timur tersebut.
BACA JUGA: 23.655 CJH di Lamongan Masuk Waiting List Hingga 2027
Selain dana operasional yang tidak kunjung cair, lanjut Ronald, saat ini kondisi lapas masih banyak kekurangan. Sarana ibadah, ruang pendidikan, dan fasilitas pendukung yang lain masih sangat terbatas. "Sebab, lapas ini masih baru. Tentu masih banyak kekurangan, termasuk kendaraan operasional. Untuk petugas, hingga saat ini masih tergolong cukup dengan jumlah napi yang ada. Tapi, jika semua napi sudah dipindah, tentu personel harus ditambah," ujarnya.
Bupati OKI Ishak Mekki berjanji membantu mengatasi kendala operasional Lapas Kayuagung. Namun, karena lapas merupakan lembaga vertikal, tentu ada aturan yang harus dilakukan. "Kita siap membantu kerena warga binaan di sini warga kita juga," paparnya saat berkunjung ke Lapas Kayuagung kemarin. (hak/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Calhaj Tes Kebugaran dan Vaksinasi
Redaktur : Tim Redaksi