SURABAYA - Tragedi kisruh dalam eksekusi tanah di Pamekasan membuat Kapolda Jatim Irjen Pol Badrodin Haiti angkat suaraDi gedung Tribata Mapolda Jatim kemarin (9/12), dia menjelaskan sistem pengamanan eksekusi yang dilakukan kepolisian Pamekasan sudah sesuai prosedur.
Badrodin menjelaskan, dalam eksekusi tersebut, pengamanan yang dilakukan aparat kepolisian adalah permintaan dari pengadilan
BACA JUGA: Rusuh Pamekasan, 10 Orang Tertembak
"Anggota polisi mengawal penegakan hukum," jelas dia, didampingi Kasubbid Publikasi Polda Jatim AKBP SuhartoyoBACA JUGA: Belum Keluar Dana Persiapkan Ibukota
Meskipun akhirnya tetap terjadi kericuhan.Mantan Kapolres Surabaya Timur itu menjelaskan, berdasar penyelidikan awal yang sudah dilakukan, potensi kisruh dalam eksekusi itu sudah diantisipasi
BACA JUGA: Padang Tuan Rumah KKM Gebu Minang
Sayangnya, masyarakat yang menolak eksekusi menyerang aparat dengan pelemparan batu bata dan senjata tajam.Badrodin juga menjelaskan, akibat kekisruhan itu ada warga dan anggota polisi yang tertembak peluru karetDia menambahkan, memang setiap anggotanya dibekali peluru karet untuk mengawal eksekusi atau aksi demonstrasi"Peluru karet itu tidak mematikan," jelas mantan Kapolda Sumatera Utara itu.
Atas kejadian tersebut, Badrodin menyatakan telah mengirim anggota propam untuk menyelidiki lebih dalamSelain itu, mantan Kapolres Probolinggo dan Kapoltabes Medan, Sumatera Utara, itu menegaskan juga mengirim anggota Polda Jatim untuk mengamankan pasca kekisruhanDia mengimbau masyarakat Pamekasan bisa memahami prosedur pengamanan yang dilakukan polisiSelanjutnya, dari kejadian itu, masyarakat dan polisi diharapkan bisa menahan diri jika suasana eksekusi atau demonstrasi mulai memanas(wan/c4/end)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPU Kobar Dinilai Melawan Hukum
Redaktur : Tim Redaksi