JAKARTA -- Jabatan sebagai Kapolda Sumut merupakan jabatan strategisPerwira polisi yang ditunjuk menjadi Kapolda Sumut selalu merupakan perwira pilihan, yang dianggap punya nyali menghadapi berbagai kasus keras di wilayah Sumut, termasuk perjudian.
Anggota Komisi III DPR Didi Irawadi Syamsudin mengatakan, selama ini ada kebiasaan bahwa jabatan Kapolda Sumut merupakan batu loncatan untuk menjadi kapolri
BACA JUGA: Dipersoalkan, Jadi CPNS di Sumut Ditarif Rp 200 juta
Hanya saja, selama menjadi kapolda, dia harus dinilai sukses menyelesaikan kasus-kasus yang muncul."Kapolda Sumut adalah orang-orang pilihan, dipilih yang berani
Dia mengatakan, mestinya Kapolda Sumut Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro menjadikan perkara perjudian untuk membuktikan keberaniannya
BACA JUGA: Kapal Kayu Tenggelam, 17 Tewas, 15 Hilang
"Kasus judi adalah tantanganKapolda Sumut, lanjutnya, juga harus cepat menelisik benar-tidaknya dugaan empat kapolsek di Binjai menerima setoran rutin dari bandar judi
BACA JUGA: Populasi Ikan di Sungai Siak Terancam
Jika terbukti, sanksi yang diterapkan harus sangat keras"Jika memang terlibat, harus ada tindakan sangat keras karena ini menyangkut citra kepolisianHarus ada shock therapy agar tidak terulang lagi," tegasnya.Ditegaskan, Komisi III DPR yang membidangi masalah hukum, siap memback up Kapolda Sumut jika benar-benar berani menghadapi bandar judi"Kita dukung Kapolda, karena judi memang ilegalSampai sekarang juga masih ilegalKapolda harus berani," cetusnya lagi.
Sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat menilai, perjudian di wilayah Sumut sudah masuk kategori gawatIni lantaran aparat kepolisian bukan hanya melakukan pembiaran, namun juga ada dugaan oknum ikut "bermain".
"Saya kira, jika dugaan keterlibatan oknum polisi itu benar, ini sudah bahayaSemua ormas-ormas Islam, gerakan-gerakan pemuda Islam, harus mulai bersikap," tegas Ketua Bidang Fatwa MUI Pusat, KH Ma"ruf Amin kepada JPNN di Jakarta, Minggu (5/6)(sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Seluma Kembali Diperiksa KPK
Redaktur : Tim Redaksi