TARAKAN - Kapolri Jenderal Polisi Bambang Hendarso Danuri bersyukur dan salut kepada pihak-pihak yang terkait yang begitu cepat mengatasi rusuh di TarakanSehingga hanya dalam waktu 4 hari (26 hingga 30 September) semuanya bisa teratasi
BACA JUGA: Brimob Sempat Papasan Dengan Perampok
“Ya bersyukurBambang juga memerintahkan Kapolda Kaltim Irjen Pol Mathius Salempang untuk berkantor di Tarakan selama dua minggu
BACA JUGA: Ditembak Pula Aku Nanti
“Saya perintahkan Kapolda Kaltim untuk berkantor di Tarakan selama dua minggu,” kata Kapolri.Selain itu, Kapolri menegaskan selama dua pekan kedepan, kapolda bersama dengan muspida Kaltim dan Pemkot Tarakan untuk bekerja sama mengawal perdamaian di Tarakan dan terus melakukan sosialisasi terkait kesepakatan perdamaian yang telah disetujui dari kedua pihak
BACA JUGA: Inpres Percepatan Pembangunan Papua Dikritisi
Ia menegaskan, kendati upaya perdamaian telah dilakukan, proses hukum terhadap pelaku pembakaran dan pembunuhan tetap berjalanKerusuhan yang melanda Tarakan merenggut 5 korban jiwa dan puluhan lainnya luka-lukaRusuh juga menyebabkan warga mengungsiTercatat ada 40.170 jiwa mengungsi di 8 titik pengungsianBelum termasuk yang mengungsi ke luar daerah, seperti di Nunukan, Berau, Bulungan, Balikpapan dan Surabaya.
Untuk menjamin keamanan Tarakan, aparat TNI dan Polri tetap siaga selama satu bulanKeberadaan TNI dan Polri diharapkan bisa menetralisir dan kembali membawa rasa aman“Dalam artian bisa meyakinkan masyarakat secara keseluruhan bahwa keamanan kota benar-benar kondusif,” kata kapolri
Kapolri datang ke Tarakan Jumat (1/10) pagi kemarinSelain melakukan pertemuan dengan muspida, kapolri mengunjungi warga dan salat Jumat di masjid Al Maarif TarakanUsai salat Jumat, kapolri memberikan arahan kepada ratusan jamaah yang memadati masjid pasca kesepakatan damai yang ditanda tangani masing-masing Kamis (30/9) laluBambang Hendarso mengatakan, Kota Tarakan saat ini sedang menjalani masa pemulihan sehingga warga harus menjaga dan tidak mudah terprovokasi hal-hal yang bisa saja mencederai kesepakatan damai.
“Tarakan sudah berlangsung pulihSesuai dengan kesepakatan yang sudah kita buat bersama, jangan ada lagi perselisihan dan jangan mudah terprovokasi oleh siapapunKarena bisa mencederai kesepakatan damai kita,” tutur diaSalah satu bentuk provokasi yang didapatkan pihaknya itu, sebut Kapolri, berupa pesan singkat yang berisi ungkapan provokasi. “Jangan mudah terprovokasiSekarang ada SMS yang mengandung bahasa provokasiKalau ada yang mendapatkan SMS ini coba konsultasikan sama petugas keamanan agar ditindak lanjuti, sehingga tidak mudah terpancingJadi harus dicek,” imbau kapolri.
Untuk memastikan perdamaian berjalan dengan baik, Bambang Hendarso mengaku akan melakukan evaluasi dalam 2 minggu kedepanPihaknya juga selalu memantau dan melaporkan hasilnya kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Dalam 2 minggu kedepan, saya akan evaluasi hasil kesepakatan ini,” kata Bambang.
Sementara itu, salah satu tokoh rumpun Tidung, H Fadlan Hamid mengatakan, setiap persoalan yang muncul hendaknya diserahkan kepada pihak keamanan“Saya mengharapkan semua pihak, baik yang bertikai maupun warga lainnya agar setiap permasalahan itu dikembalikan kepada pihak yang berwajib, diproses sebagaimana hukum yang berlaku,” katanya.
Tokoh lainnya, H Abdul Wahab juga menuturkan, sangat lega dengan hasil kesepakatan damai dan kunjungan Kapolri“Kedatangan Kapolri tadi sangat membuat saya lega, saya bersyukur akhirnya Tarakan benar-benar damai dan kami berharap ini bisa berkelanjutan, apalagi anak-anak kami perlu sekolah dan warga kami harus bekerjaDan saat ini kami diyakinkan sama Kapolri, terima kasih buat Bapak Kapolri,” ungkapnya.
Ditempat terpisah, tokoh Bugis, H Sani menyatakan kegembiraannya atas kesepakatan dan kedatangan kapolri“Saya sangat gembira, saya sangat senang sekaliAkhirnya apa yang kita tunggu, kedamaian yang kita tunggu dapat tercapai dan disaksikan langsung oleh kapolri,” katanya.
Dia pun berharap agar hasil kesepakatan ini terus berjalanApalagi kata dia, sebagai pendatang hendaknya selalu menjalin rasa toleransi yang baik antar sesamanya dan jika terjadi perselisihan sebaiknya diselesaikan secara kekeluargaan atau ditindaklanjuti pihak keamanan“Saya kira kalau ada perselisihan, seharusnya diselesaikan secara kekeluargaan, dan intinya kami sangat senang dengan kedamaian ini karena kita orang Indonesia sangat cinta damai, sebagaimana pepatah bilang, di mana bumi dipijak di situ langit dijunjung,” katanya(nat/noi/sur)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sertifikasi Guru Swasta Minim
Redaktur : Tim Redaksi