SUKOHARJO - Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Edward Aritonang kemarin langsung menggelar jumpa pers soal kematian warga sipil Nur Iman dalam insiden baku tembak antara Densus 88 dan terduga terorisDia menegaskan, Iman tewas karena terkena peluru yang ditembakkan secara membabi buta oleh pelaku
BACA JUGA: Warga Sipil Itu Tertembus Peluru di Dada
"Peluru yang mengenai Nur Iman, pedagang angkringan, berasal dari tembakan yang dilepaskan oleh tersangka dengan membabi buta
BACA JUGA: Jangan Berharap Ada Pengakuan!
"Untuk membuktikannya, akan diperiksa secara scientific crime identification melalui pemeriksaan lab (laboratorium, Red) dan sidik jari," tambahnyaKapolda mengatakan, kecil kemungkinan peluru tersebut berasal dari senapan petugas
BACA JUGA: Pfizer Optimis PN Bakal Keluarkan Putusan Sela
Sebab, tim Densus 88 dan Polda Jawa Tengah (Jateng) baru melepaskan tembakan setelah ada warga sipil yang terjatuh"Dua tersangka yang merasa terdesak langsung mengeluarkan tembakan membabi butaAda warga yang keluar untuk melihat dan terkena tembakanSetelah tahu ada yang jatuh, pemimpin penangkapan menginstruksikan tim melepaskan tembakan untuk melumpuhkan dua tersangka," imbuhnya
Selain menewaskan Iman, dalam penyergapan tersebut dua terduga teroris yang diburu Densus 88, Sigit Hermawan alias Sigit Qurdowi, 35, warga Semanggi, Pasar Kliwon, Solo, dan Hendro Junanto, 35, warga Gang Anggrek, Ngronggah, RT 1/10 Desa Sanggrahan, Kecamatan Grogol, juga tewas karena tertembus timah panas yang ditembakkan oleh petugas(vj/jpnn/c11/kum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jaksa dan Polisi Masih Loyo, KPK Dipertahankan
Redaktur : Tim Redaksi