Tiga jenazah tersebut diangkut dengan menggunakan ambulans yang berbedaDua jenazah yang diduga jaringan teroris diangkut dengan menggunakan satu ambulans, dan satu korban tewas salah sasaran tembak (Nur Iman) dibawa dengan menggunakan ambulans yang berbeda
BACA JUGA: Jangan Berharap Ada Pengakuan!
Jenazah tiba di RS Bhayangkara kemarin sekitar pukul 12.30, dengan iring-iringan ambulans milik DVI Dokpol RS Bhayangkara JogjakartaOtopsi di RS Bhayangkara dijaga ketat polisi bersenjata lengkap
BACA JUGA: Pfizer Optimis PN Bakal Keluarkan Putusan Sela
Wartawan tidak diperbolehkan masuk ke rumah sakitMenurut Kabid Humas Polda Jateng Kombespol Djihartono, otopsi tersebut sengaja dilakukan di Semarang untuk mempermudah koordinasi dengan keluarga Nur Iman maupun dua terduga teroris lainnya
BACA JUGA: Jaksa dan Polisi Masih Loyo, KPK Dipertahankan
Selain itu, lokasi tewasnya para korban berada di Jawa Tengah."Untuk mempermudah koordinasi saja, lagi pula TKP-nya kan ada di Jawa Tengah," ujar Djihartono kemarin.
Disinggung soal tertembaknya Nur Iman yang diduga salah sasaran, Djihartono memastikan bahwa Nur Iman tertembak bukan oleh peluru anggota kepolisian, melainkan senjata yang ditembakkan para teroris yang disergapSebab menurutnya, saat disergap, para pelaku terduga teroris tersebut melawan dengan cara menembakkan senjata ke arah petugas secara membabi buta.
"Saat para pelaku menembakkan senjatanya ke arah petugas, satu peluru mengenai korban Nur Iman ini dan peluru tersebut mengenai dadanya," tambah Djihartono(zal/isk/jpnn/c6/kum)
BACA ARTIKEL LAINNYA... ICW Ragukan Klarifikasi Internal PD
Redaktur : Tim Redaksi