Kapolda Sumbar Sibuk Cari Pelaku yang Viralkan Kematian Afif Maulana, Sahroni Geram

Selasa, 02 Juli 2024 – 12:31 WIB
Wakil Ketua Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Ahmad Sahroni. Foto/arsip: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni geram lantaran Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Suharyono malah sibuk mencari pihak yang memviralkan informasi tentang kematian Afif Maulana.

Kematian Afif yang berusia 13 tahun menjadi sorotan setelah LBH Padang menduga remaja itu tewas akibat dianiaya polisi saat patroli aksi tawuran.

BACA JUGA: Irjen Suharyono Sebut Kematian Afif Maulana di Padang Bukan Akibat Dianiaya Polisi

Namun, yang terbaru Kapolda Sumbar Irjen Suharyono membantah dugaan Afif korban penganiayaan. Dia menyebut siswa SMP meninggal setelah melompat di Jembatan Kuranji, Kota Padang.

Sebelumnya, Irjen Suharyono juga menyatakan sedang mencari pihak yang memviralkan informasi dugaan penyiksaan Afif Maulana oleh polisi.

BACA JUGA: Polisi Siapkan 3 Alat Bukti Ini Menjawab Permohonan Praperadilan Pegi Setiawan

Jenderal bintang dua itu juga merasa pihaknya menjadi korban trial by the press terkait kematian Afif.

Terkait masalah tersebut, Sahroni meminta Polda Sumbar fokus dalam mendalami serta mengusut kasus yang terjadi, bukan malah sibuk mencari penyebar informasi di media sosial.

BACA JUGA: Kasus Kematian Afif Maulana: Kalimat Benny Mamoto Seusai di Jembatan Kuranji

"Sebaiknya Polda Sumbar tidak perlu mempermasalahkan siapa yang memviralkan. Yang terpenting kasusnya diusut tuntas, transparan, dan terang benderang," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (2/7).

Politikus NasDem itu heran Polda Sumbar yang dipimpin Irjen Suharyono malah menguber pihak yang memviralkan informasi seputar penyebab kematian Afif Maulana.

"Lagian kalau sudah ketemu pelakunya (penyebar, red) mau diapakan? Kalau begitu caranya, yang memviralkan kasus di republik ini ditangkap saja semuanya sekalian. Biar enggak nanggung,” tutur Sahroni, geram.

Sahroni lantas menyinggung peran masyarakat dalam pengungkapan kasus oleh kepolisian, salah satunya dari informasi viral di media sosial.

Menurut Sahroni, polisi seharusnya bisa bereaksi cepat menindaklanjuti berbagai laporan dari masyarakat agar rakyat percaya kepada Polri.

"Justru kepercayaan masyarakat itu meningkat seiring Polri kerap bereaksi cepat terhadap laporan-laporan masyarakat, khususnya yang telah viral," tuturnya.

Sahroni menilai seharusnya Polda Sumbar terbantu ketika ada laporan seperti tentang kematian Afif Maulana, sehingga penyidik tinggal fokus mengusut tuntas, lalu menyampaikan hasilnya kepada publik.

"Jangan malah diburu yang melaporkan atau memviralkan, kan, bukan di situ poin utamanya. Ada yang memviralkan itu tanda masyarakat masih percaya sama polisi. Karena tau polisi bakal usut,” ujar Sahroni.

Politikus asal Tanjung Priok, Jakarta Utara itu tidak ingin reaksi keras Kapolda Sumbar membuat masyarakat takut melapor ke polisi dan menyuarakan keadilan karena takut dicari aparat.

"Parah kalau sampai ada rasa takut seperti itu di masyarakat," kata Sahroni.(fat/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler