MEDAN- Terkait penembakan enam orang yang diduga sebagai kelompok perampok Bank CIMB yang tertembak di Serdang Bedagai, Kapolda Sumut Pol Oegroseno menyatakan ke enam orang yang ditembak pihak kepolisian di Serdang Bedagai adalah perampok Bank CIMB
"Ya, ya
BACA JUGA: Gugat Dualisme Coblos Simetris
Itu perampok Bank CIMBBACA JUGA: Massa Gugat Putusan Pilkada Merauke
Ya kalau nanti ada kecenderungan mengarah ke teroris, kita lihat hasilnya dari DensusBACA JUGA: Dana BOS di Daerah Juga Diusut
Itu saja," ujar jenderal bintang dua ituseusai menjadi Inspektur Upacara (Irup) Pelepasan Babinkamtibmas, Babinsa, Linmas kelurahan se-Kota Medan, kemarin (5/10).Saat ditanya mengenai keterkaitan Khairul Ghazali yang ditangkap di Hamparan Perak dengan para tersangka, Oegroseno mengatakan, penangakapan dan pemeriksaan yang dilakukan terhadap Khairul Ghazali merupakan dalam rangka pengungkapan teroris yang ada"Itu dalam rangka pengungkapan terorisMungkin kalau ditanyakan ke Densus langsung bisa jelasKalau dari sisi kriminalnya akan saya jawab," papar Oegroseno lagi.
Pada kesempatan itu, Oegroseno menyatakan, pencarian tetap akan terus dilakukan guna menangkap lima orang lagi yang diduga merupakan anggota kelompok perampok Bank CIMB"Perkiraan kita (polisi, red) masih ada lima lagi yang berkeliaranBerangkat pada hari kamis (30/9) itu, kan ada tujuh sepeda motorTujuh kali dua pengendara berarti 14 orangDan yang tertangkap sudah sebanyak sembilan orang, berarti sisa nya lima orang lagiKalau lima orang itu menyerahkan diri secara baik-baik, ya lebih baik lagiKalau tidak berarti akan kontak senjata lagiSejauh ini pengintensifan pengejaran masih difokuskan ke daerah Dolok Masihul Sergai," terangnya.
Saat ditanya, kaitannya antara perampok Bank CIMB dengan kejadian Hamaparan perak serta di Dolok Masihul apakah para pelaku tersebut teroris, Oegro hanya menjawab, jika dirinya selalu berangkat dari TKP"Semua yang ditangani oleh Polda, itu berangkat dari TKPJadi, jangan dulu berbicara hasilIni semuanya masih prosesSaya berangkat dari kriminal dulu," tegas Oegroseno.
Keapa Poldasu belum mengeluarkan statement resmi apakah perampok-perampok yang tertangkap adalah teroris, sementara Kapolri telah terlebih dahulu menyatakan kalau semua perampok tersebut adalah gabungan terorisMendengar pertanyaan itu, Oegroseno menjawab dengan nada meninggiIa mengatakan, dirinya tidak pernah membenarkan bahwa itu teroris atau tidak.
"Saya tidak pernah menyatakan iya atau tidakSaya sedang menangani kasus satu, perampokkan CIMB, kemudian penyerangan Polsekta Hamparan PerakKemudian berkembang dengan tertangkapnya enam yang tertembak serta tiga yang tidakNah kemudian dihubungkan ke masalah terorismeJadi bingung jadinya, kemana ini larinyaKenapa media malah memojokkan polisi, kenapa tidak membantu polisi," katanya.
Lebih lanjut Oegroseno mengatakan, ia tidak berbeda pendapat dengan Kapolri"Saya tidak beda pendapatTapi jangan diarah-arahkan ke pengejaran terorisSebenarnya apa artian teroris, mana contohnya ?," Tanya Oegroseno kepada Sumut Pos (grup JPNN).
Saat ditanya itu, wartawan Sumut Pos mencontohkan, kejadian yang disebabkan ulah teroris adalah pemboman gedung World Trade Center (WTC) di Amerika"Itu di AmerikaNah di Medan ada ?Di Sumatera Utara ada atau tidak ?tidak ada toh !Penanganan yang saya tangani adalah penanganan kriminal di Sumatera UtaraItu saja," jawabnya.(ari)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir Bandang di Wasior, Belasan Tewas
Redaktur : Tim Redaksi