Kapolres Bagi-Bagi Makanan di Penjara, Tahanan Semringah

Minggu, 19 Juli 2015 – 06:28 WIB
Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Arnapi saat masuk ke sel-sel untuk membagikan makanan kepada para penghuninya. FOTO: JAWAPOS

jpnn.com - SURABAYA - Cara berbeda dan humanis ditunjukkan jajaran Polres Pelabuhan Tanjung Perak kemarin (18/7). Saat Idul Fitri, korps seragam cokelat itu berbagi kebahagiaan dengan para tahanan. Tak tanggung-tanggung, Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Arnapi-lah yang langsung masuk ke sel-sel untuk membagikan makanan kepada para penghuninya.

Begitu roti dikeluarkan dari kantong plastik, wajah mereka terlihat semringah. ''Kami berbagi kebahagiaan. Kami bagikan makanan yang agak berbeda daripada biasanya,'' ucap mantan Wakasatreskrim Polrestabes Surabaya itu.

BACA JUGA: Maaf, Hanya Mengingatkan lagi, Ini Sanksi PNS yang Nambah Libur

Dalam kesempatan kemarin, dia meminta maaf bila ada perkataan atau sikap dari petugas yang kurang berkenan. ''Kami mohon maaf,'' terang Arnapi ketika menyapa para tahanan kemarin. 

Sebanyak 52 tahanan disapa satu per satu oleh Arnapi yang didampingi jajarannya. Polisi, tampaknya, ingin mendengar keluh kesah para tahanan selama berada di dalam penjara. Pengecekan sekaligus silaturahmi tersebut disambut antusias oleh para tahanan.

BACA JUGA: Beginilah Aroma Mistis Lebaran Warga Lereng Merapi

''Kamu kena kasus apa?,'' tanya Arnapi kepada salah seorang tahanan yang tersandung kasus perjudian burung dara. ''Kamu seharusnya bisa bikin lomba adu burung dara. Ada izin kepolisiannya, ada hadiahnya. Bukan malah dijadikan lahan judi,'' imbau perwira polisi dengan dua melati di pundak tersebut.

Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1995 itu menambahkan, pembinaan terhadap para tahanan tersebut penting dilakukan. Polisi sebagai penegak hukum tidak hanya bertugas menangkap. Tetapi, polisi juga punya moral untuk mengubah jiwa kriminalitas di dalam diri para tahanan.

BACA JUGA: Pesta Minuman Haram saat Lebaran, Empat Tewas, Satu Perempuan

Perubahan perilaku itulah yang terpenting. Sebab, bila sifat tahanan tersebut tidak berubah, mereka tidak akan pernah takut dengan hukum. Bila sudah seperti itu, mereka terus berbuat kejahatan. Penjara hanya dijadikan area transit, bukan sebagai wadah tobat. (did/c23/git)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Petakan Daerah Rawan Kecelakaan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler