Kapolresta Barelang Minta Maaf ke Warga NTT di Batam

Minggu, 10 Desember 2017 – 03:46 WIB
Kapolresta Barelang, Kombes Pol Hengki. Foto: batampos/jpg

jpnn.com, BATAM - Kapolresta Barelang beserta jajarannya mendatangi kantor sekretariat Persatuan Kekeluargaan Nusa Tenggara Timur (PKNTT) Batam.

Kedatangannya disambut ratusan warga NTT, Sabtu (9/12) pagi.

BACA JUGA: Komisi II DPR: Pecat Oknum Praja Pelaku Pemukulan

Kedatangan Kapolresta Barelang, Kombes Hengki, untuk meminta maaf atas pemukulan enam warga Batubatam asal NTT oleh salah satu polisi berinisial M.

"Saya selaku Kapolresta Barelang meminta maaf atas kejadian ucapan anggota saya yang kurang etis ke warga Batubatam.

BACA JUGA: Heni Kaget Lihat Perempuan Diduga Selingkuhan Ayahnya, Buk!

“Ini semua terjadi saat petugas kami mengejar begal hingga ke dalam pemukiman, lagi dikerumuni warga. Dari situ terjadilah hal yang tak diinginkan hingga ada warga yang terkena pukulan petugas," ujar Kapolresta Barelang, Kombes Hengki saat pertemuan di sekretariat PK NTT.

Kapolresta Barelang juga meminta agar permasalahan tersebut tak dibesar-besarkan demi menjaga situasi kondusif di Batam.

BACA JUGA: Diego Michiels Kembali Berurusan dengan Polisi, Terancam Dua Tahun Bui

Permintaan maaf Kapolresta Barelang ke sekretariat PKNTT tersebut juga menindaklanjuti atas surat keprihatinan yang ditulis Romo Paschal, salah satu tokoh agama di Batam kepada Kapolresta Barelang, atas kejadian pemukulan warga dan hinaan ke warga yang kebetulan pemukiman tersebut banyak dihuni warga asal NTT.

"Pertemuan ini berawal dari kejadian pemukulan warga dan penghinaan oleh oknum polisi Polresta Barelang. Kebetulan warga yang tinggal di sana kebanyakan adalah umat saya, mengadu ke saya. Nggak mungkin saya diam saja atas peristiwa tersebut," ujar Romo Paschal yang sehari-harinya memberikan pelayanan di Gereja Santo Petrus, Lubukbaja.

Kejadiannya saat itu berawal ada tim dari Polresta Barelang yang lagi mengejar pelaku begal, Minggu (19/11) subuh sekitar pukul 04.00 WIB.

Pelaku yang dikabarkan lari masuk ke pemukiman warga di kawasan ruli Batubatam, dikejar oleh tim polisi dari Polresta Barelang hingga ke dalam.

"Saat mengejar pelaku begal ke dalam ruli di Batubatam, kebetulan ada warga ruli Batubatam yang lagi menggelar pesta adat. Saat warga mulai ditanyai polisi satu persatu, tak satupun warga yang mengaku tahu dan melihat ada orang yang berlari di dalam ruli Batubatam," ujar Romo Paschal.

Dari situlah, lanjut Romo Paschal, polisi yang tak mendapati pelaku begal marah dan tak percaya atas pengakuan warga ruli Batubatam.

"Dari situlah salah satu oknum polisi emosi dan memukul keenam warga ruli Batubatam yang kebetulan semua warga asal NTT. Tak hanya memukul, oknum polisi tersebut juga mengeluarkan kata-kata kotor atau hinaan. Itulah yang membuat warga tak terima dengan perlakuan satu oknum polisi Polresta Barelang. Mereka mengadu ke saya, karena mereka umat saya," terang Romo Paschal.

Bahkan, lanjut Romo Paschal, saat itu oknum polisi tersebut juga mengeluarkan tembakan peringatan di tengah pemukiman warga yang lagi tertidur. Sontak hal tersebut membuat warga ruli Batubatam kaget dan ketakutan.

Polisi, lanjut Romo Paschal, setelah terjadi pemukulan, sempat membawa beberapa warga ruli Batubatam ke Mapolresta Barelang untuk diperiksa, karena dianggap menyembunyikan pelaku begal.

"Ternyata dalam pemeriksaan di Mapolresta Barelang, beberapa warga ruli Batubatam yang diperiksa, tak terbukti menyembunyikan pelaku begal. Warga tersebut langsung dibebaskan polisi," kata Romo Paschal.

Polisi saat itu juga langsung memberikan uang Rp 20 juta dengan maksud untuk mengganti biaya pengobatan keenam warga yang dipukul oknum polisi.

"Saya kali ini juga memuji tindakan Kapolresta Barelang yang langsung menanggapi keprihatinan yang saya kirimkan dan berusaha menyelesaikan masalahnya," terang Romo Paschal.

Romo Paschal berharap, ke depan agar jangan ada lagi oknum-oknum polisi yang bertugas tak profesional dan mengedepankan intimidasi serta tindakan represif berupa kekerasan ke warga yang tak tahu menahu.

Romo Pachal berharap agar kepolisian di Polresta Barelang berkunjung langsung ke warga ruli Batubatam dan menyampaikan permintaan maaf.

"Itu akan lebih terhormat dan gentlemen," ujar Romo Paschal.(gas)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Oknum Polri-TNI Pukuli Pengendara karena Bikin Onar


Redaktur & Reporter : Budi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler