Kapolri Bantah Ada Perintah Tembak di Tempat

Kamis, 17 Juli 2014 – 21:17 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Jelang pengumuman hasil perhitungan suara 22 Juli 2014, banyak pihak mengkhawatirkan terjadi kerusuhan antarkubu pasangan capres-cawapres. Beredar kabar, jika terjadi kerusuhan, ada perintah tembak di tempat dari jajaran Polri yang mengamankan situasi.

Kabar itu pun dibantah oleh Kapolri Jenderal Sutarman. Ia memastikan pengamanan berjalan normal tanpa perintah tembak di tempat.

BACA JUGA: Kejaksaan Diminta Lebih Tanggap Aduan Masyarakat

"Langkah-langkah mengatasi kerusuhan sosial sudah ada protapnya. Mulai tahapan shock sampai ke tahapan level enam. Itu ada tahapan masing-masing, tidak ada perintah tembak di tempat," tegas Sutarman di kompleks Istana Negara, Jakarta, Kamis, (17/7).

Menurut Sutarman pengamanan pun disesuaikan dengan keadaan di lapangan. Ia berharap masyarakat menyambut hasil perhitungan suara dengan damai. "Kita harapkan yang soft-soft saja," tandas Sutarman. (flo/jpnn)

BACA JUGA: Isyaratkan Golkar dan Demokrat Tak Dapat Apa-apa

BACA JUGA: Simulasi CAT di Makassar Jadi Ujicoba Calon Pelamar CPNS

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengamat Prediksi Pertarungan Sengit Capres Berakhir di MK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler