Kapolri Berikan Pin Emas Untuk Tim Dewa Ruci yang Ungkap 1,2 Ton Sabu-Sabu

Kamis, 26 Januari 2023 – 10:13 WIB
Anggota Tim Dewa Ruci yang menerima penghargaan pin emas dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dok Humas Polri.

jpnn.com, JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri menggelar operasi khusus dengan sandi Dewa Ruci 2021. Tim itu bekerja untuk membongkar sindikat narkotika jaringan internasional yang biasa beraksi di jalur laut.

Selama beroperasi, Tim Dewa Ruci itu mampu mengungkap penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu seberat 1,278 ton.

BACA JUGA: Anggota Kompol Yogi Bergerak di Mataram, Pengedar Narkoba Ini Tak Berkutik

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pun memberikan penghargaan berupa pin emas dan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) kepada anggota tim yang terdiri dari Bareskrim Polri, Polda Aceh, Baintelkam Polri hingga Ditjen Bea Cukai.

Adapun Tim Dewa Ruci berisikan 154 anggota yang terdiri dari 120 personel Polri, 49 personel Dittipidnarkoba Bareskrim Polri, 60 personel Polda Aceh, 11 personel Baintelkam Polri, dan 34 personel dari Ditjen Bea Cukai.

BACA JUGA: KNPI Tuduh Bareskrim Tak Serius Tangani Kasus Robot Trading ATG

"Semuanya berasal dari berbagai tingkat kepangkatan dan PNS serta personel Bea dan Cukai," ujar Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto dalam siaran persnya, Kamis (26/1).

"Dengan peran masing-masing telah menunjukkan prestasi, kerja keras, dan kinerja yang maksimal, sehingga diberi penghargaan oleh pimpinan tertinggi Polri dalam hal ini Bapak Kapolri," sambung Agus.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Hercules Mengepalkan Tangan, Kapolri Melirik, Apa Alasan Sebenarnya?

Agus mengatakan bahwa operasi Tim Dewa Ruci berlangsung pada 19 Februari 2021 sampai dengan 29 April 2021. Operasi ini disebut operasi di laut terbesar.

"Barang bukti yang berhasil disita pada operasi tersebut adalah narkotika jenis sabu-sabu sebanyak 1,278 ton dan menahan enam orang tersangka WNI dan satu tersangka WNA Malaysia," ujar dia.

Selanjutnya, Agus menyebut modus operandi yang dipakai yakni menyelundupkan narkoba melalui jalur laut dengan kapal besar. Narkotika itu sendiri dikemas menggunakan kotak plastik.

"Saya sebagai Kabareskrim Polri mengetahui persis bagaimana perjuangan yang telah dilakukan oleh tim karena selalu dilaporkan oleh Dirtipidnarkoba terkait progres pelaksanaan operasi," ujar dia.

Menurut Agus, tim yang di lapangan terpaksa meninggalkan keluarga tercinta selama berbulan-bulan dan pernah menghadapi badai dan mati mesin di tengah laut serta logistik yang telah minim.

Namun, hal tersebut terbayar tuntas dengan pengungkapan yang sangat maksimal dan berbuah penghargaan dari pimpinan. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Richard Eliezer Bicara Harga Kejujuran dalam Pleidoi, Tunangannya dan Kapolri Perlu Tahu


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler