jpnn.com - JATINANGOR - Kelompok teroris sampai sekarang masih beraktivitas di wilayah Indonesia. Hal itu terbukti dari sejumlah penangkapan yang dilakukan Densus 88 Polri dalam beberapa pekan terakhir.
Meski begitu, menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian, situasi Indonesia saat ini masih jauh lebih baik dibandingkan negara-negara di kawasan Timur Tengah.
BACA JUGA: KPK Bekuk Kadis Pemeras Kepala Sekolah di Tapanuli Utara
"Negara Yaman dan Pakistan merupakan negara konflik. Letusan bom sudah seperti kasus curanmor di Indonesia," kata Tito dalam paparannya di depan ratusan civitas akademisi Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Jawa Barat, Kamis (22/12).
Tapi Tito juga mengingatkan bahwa Indonesia bisa saja bernasib seperti negara-negara tersebut. Jika masyarakat Indonesia tidak bersatu dan mudah diadu domba, maka NKRI akan runtuh.
BACA JUGA: Kejahatan Mafia Kepailitan Jadi Modus Baru Perampokan Aset
"Jangan sampai Indonesia seperti negara-negara konflik di tanah Arab tersebut," terangnya.
Lebih lanjut dikatakannya, dalam hal kebebasan berekspresi dan mengemukakan pendapat, Indonesia sudah sangat banyak kemajuan.
BACA JUGA: Catatan Formappi: Inilah Beda Gaya Akom dan Setnov Pimpin DPR
Jika dilirik ke zaman Orde Baru, kata dia, warga yang mengkritik kinerja pemerintah maka akan dibredel.
"Tidak seperti sekarang, siapa saja boleh mengkritik bahkan beropini tanpa harus dihantui dengan penculikan seperti di zaman Orde Baru dulu," pungkas Tito.
Untuk diketahui, orang nomor satu di Kepolisian RI ini, hadir di kampus Universitas Padjajaran sebagai nara sumber dalam kuliah umum Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik bertemakan "Kebijakan Polri dalam Menjaga Keutuhan, Kerukunan dan Toleransi di Indonesia". Acara digelar di Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. (rmol/dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jubir KPK: OTT di Tapanuli Utara Terkait Pemerasan
Redaktur : Tim Redaksi