jpnn.com - jpnn.com - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengklaim tidak ada gangguan signifikan dalam proses pemilihan kepala daerah serentak 2017.
Pengamanan pilkada yang dilakukan lewat Operasi Mantap Praja di tujuh provinsi, serta 94 kabupaten/kota di Indonesia sukses digelar.
BACA JUGA: Satgas Merah Putih Berpotensi Bikin Polri Tidak Solid
Tito juga sudah memerintahkan jajaran Polri netral dalam mengamankan pilkada serentak.
"Kami melakukan conditioning pengamanan, bukan conditioning memenangkan," kata Tito saat rapat kerja dengan Komisi III DPR, Rabu (22/2) di gedung parlemen, Senayan, Jakarta.
BACA JUGA: Polri Berharap Kasus Siti Aisyah Diusut secara Objektif
Menurut Tito, langkah pencegahan sudah dilakukan bekerja sama dengan stakeholder terkait. Sehingga masa pencoblosan 15 Februari 2017 yang merupakan satu titik kritis dapat dilalui dengan aman.
Sampai saat ini pula, dia menyatakan belum menerima laporan soal insiden signifikan yang mengganggu proses pilkada. "Tidak ada insiden berarti," katanya.
BACA JUGA: Semua Kasus Rizieq Berawal dari Laporan Masyarakat
Namun, Polri tetap mengantisipasi kerawanan pada masa perhitungan suara. Terutama di daerah yang perbandingan perolehan suaranya tipis.
Karenanya pengamanan juga fokus pada beberapa wilayah yang rawan konflik. "Saya perintahkan lakukan pendinginan," tegas mantan Kapolda Papua dan Metro Jaya itu.
Sebab, kata dia, ada di beberapa daerah yang publiknya terbelah karena perbedaan hak pilih. Namun, dia mengingatkan, jangan sampai perbedaan itu menjadi pemecah persatuan.
"Apa pun hasilnya, yang menang tidak euforia dan yang kalah tidak kecil hati. Kalau tidak puas silakan gunakan jalur hukum ke MK," kata orang nomor satu di Korps Bhayangkara itu. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ingat, Pilkada Bukan Alat Mencari Kekuasaan
Redaktur & Reporter : Boy