jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Sutarman menegaskan bahwa penembak Kepala Kepolisian Sektor Ambalawi, Bima, Nusa Tenggara Barat Ajun Komisaris Abdul Salam, Sabtu (16/8) sekitar pukul 6.00 adalah aksi terorisme.
Sutarman menegaskan motif penembakan itu adalah teror terhadap kepolisian. "Ya, terorisme," tegas Sutarman kepada wartawan di Mabes Polri, Selasa (19/8).
BACA JUGA: Puan Tegaskan Posisi Ketua DPR Hak Pemenang Pileg
Dia menegaskan saat ini proses penyelidikan tengah berjalan. Menurutnya, setelah dilakukan otopsi terhadap korban, diprediksi terjadinya penembakan terhadap Kapolsek tersebut.
Sutarman mengaku pihaknya sudah mengendus orang-orang yang diduga sebagai pelaku penembakan.
BACA JUGA: KPK Garap Istri dan Anak Akil terkait Suap Pilkada Palembang
"Sebenarnya di beberapa (kasus) penembakan yang lalu sudah kita ikuti dan tim kita sudah mengikuti sebenarnya," katanya.
Kendati demikian, ia ogah menyebut siapa pelaku yang diduga menjadi pelaku penembakan terhadap Anggota Polri.
BACA JUGA: Disebut Terima Uang Nazar, Fahri Hamzah Dibela PKS
"Pelaku-pelaku penembakan sudah kita ikuti. Saya memang tidak usah menyebut satu persatunya, karena sedang dalam proses," paparnya.
Seperti diketahui, AKP Abdul Salam tewas diduga ditembak di bagian kepala, Sabtu pukul 06.00 Wita.
Sebelumnya, 2 Juni 2014, Brigadir Polisi Kepala, Muhamad Yamin, Kepala Unit Intelijen Keamanan Kepolisian Resor Bima juga tewas ditembak di dekat rumahnya di Desa Rasabou, Kecamatan Bolo, Bima, NTB, sekitar pukul 22.10 Wita.
Pada 28 Maret 2014, juga terjadi penembakan misterius yang menimpa Kepala Satuan Narkoba Polres Bima, NTB, Inspektur Polisi Dua Hanafi yang ditembak sekitar pukul 10.55 Wita.
Saat itu korban mengalami dua luka tembak, yaitu di rahang kiri tembus ke kanan dan luka tembak perut dan dirawat di rumah sakit. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PPP: Pansus Pilpres Bukan untuk Gulingkan Pemerintahan Baru
Redaktur : Tim Redaksi