Kapolri Punya Cara Khusus untuk Redam Konflik di Papua

Kamis, 26 Juli 2018 – 19:00 WIB
Binmas Polri membina sektor pertanian bersama warga Papua. Foto: Ist

jpnn.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengirim Satgassus Operasi Papua untuk memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat Papua.

Terutama program pemberdayaan masyarakat melalui pembangunan ekonomi di beberapa kabupaten pegunungan Papua.

BACA JUGA: Kapolri Kirim Binmas Noken untuk Beri Pelatihan Warga Papua

Wakasatgassus Binmas Papua, Kombes Tornagogo Sihombing menjelaskan pelaksanaan operasi kepolisian satuan tugas khusus Papua ini untuk mewujudkan Papua yang sejahtera, aman dan tertib sehingga dibentuk Satgas Binmas Noken.

Menurut dia, saat ini Binmas Noken sedang mengimplementasikan suatu program yaitu pemberdayaan masyarakat melalui program pembangunan ekonomi di beberapa kabupaten daerah pegunungan tengah Papua.

BACA JUGA: Kapolri Tidak Ragu Copot Sunario

“Sebab, program pemberdayaan masyarakat diyakini sebagai cara efektif dalam upaya penyelesaian masalah kekerasan di Papua ketimbang menggunakan pendekatan represif,” kata Sihombing kepada wartawan, Kamis (26/7).

Wakil Direktur Tindak Pidana Tertentu (Wadir Tipiter) Bareskrim Polri ini mengatakan program pemberdayaan yang dimaksud adalah pemanfaatan potensi sumber daya alam, baik melalui pengelolaan lahan maupun potensi kelautan dan perikanan.

BACA JUGA: Jelang Pilpres 2019, Kapolri Kumpulkan Para Dai Kamtibmas

“Atau bisa dikatakan juga sebagai program pembangunan ekonomi masyarakat melalui program high land, low land dan coast land,” ujarnya.

Sihombing berharap program ini bisa menyerap tenaga kerja yang begitu banyak di Papua.

Terutama daerah pegunungan tengah Papua yang selama ini rentan terjadinya kekerasan oleh kelompok kriminal bersenjata.

Menurut dia, pemberdayaan masyarakat merupakan cara efektif yang dilakukan Polri melalui Operasi Satgassus Papua bersama-sama dengan pemerintahan daerah setempat dalam upaya menyelesaikan persoalan sosial kemasyarakatan.

Yaitu dengan cara membantu masyarakat meningkatkan perekonomian mereka.

“Hal ini diyakini bisa menurunkan eskalasi konflik yang ada dan justru dapat memberikan pilihan yang tepat bagi masyarakat yang belum mendapatkan lapangan kerja di Papua. Pemberdayan masyarakat dinilai dapat juga menjadikan anak muda Papua dapat menjadi wirausaha melalui pemanfaatan peluang usaha ini,” tandasnya.

Sebelumnya, Kasatgassus Binmas Operasi Papua Kombes Pol Eko Sudarto menjelaskan Binmas Noken itu berangkat dari kelanjutan Binmas Pioneer yang pernah diimplementasikan di Papua pada 1993.

Menurut dia, Binmas Noken diambil dari salah satu warisan budaya bangsa atau masyarakat Papua.

"Noken itu artinya menjadi sebuah sumber inspirasi, menampung keluhan, menampung aspirasi, menampung segala macam saran pendapat dari rakyat yang ditujukan kepada kepala suku," kata Eko.

Namun, Eko mengatakan secara harfiah implementasinya noken ini juga dipakai oleh para mama Papua untuk menampung kebutuhan kegiatan sehari-sehari misalnya belanja, kegiatan perdagangan.

"Nah, diimplementasikan Polri lebih banyak mendengar permintaan, keinginan dan harapan masyarakat Papua," ujarnya.

Secara umum model pelatihan yang dilaksanakan Binmas Polri di Papua antara lain sebagai penatua kamtibmas, Binmas sebagai guru pengajar (Polisi Pi Ajar), bidang pertukangan, kemampuan bidang peternakan dan perikana, kemampuan bidang pertanian dan perkebunan (cocok tanam) dan bidang kesehatan.

Menurut dia, implementasi Binmas di Papua ini memang menjadi perhatian khusus oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian terhadap warga Papua.

Kapolri ingin menyegarkan kembali konsep Binmas Pioneer sebagai satu metode soft approach Polri dalam membangun interaksi dengan masyarakat.

Sebab, kata Eko, masalah di Papua tidak bisa diselesaikan dengan cara penegakan hukum atau represif tapi perlu pendekatan soft approach (preventif dan preemtif).

Tentu, pendekatan soft approach ini implementasi dari Undang-undang Nomor 2 Tahun 2003 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).

"Kan salah satu tugas pokok Polri adalah sebagai pembimbing, pelindung, pengayom dan pemecah masalah (problem solver) bagi masyarakatnya," katanya. (flo/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pelaku Bom Pasuruan Jaringan Perampokan CIMB di Medan


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler