Karena Elma Theana Cukup Lama di Sana

Rabu, 21 September 2016 – 07:15 WIB
Gatot Brajamusti. Foto: Fedrik Tarigan/dok.JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA – Kelakuan Gatot Bradjamusti yang diduga melakukan pencabulan anak di bawah umur di lingkungan Padepokan Brajamusti, Sukabumi, Jawa Barat, makin terbeber.

Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menemukan sejumlah bukti baru adanya aksi ‘bejat’ yang dilakukan pemain film Azrax itu. 

BACA JUGA: Astaga! Dedek Gantung Diri Lantaran Kekasih Mau Pergi Merantau

Hal tersebut diungkapkan ketua KPAI, Asrorun Ni'am Sholeh  setelah memintai keterangan Elma Thena di Kantor KPAI, Menteng, Jakarta Pusat, kemarin (20/9). 

”Setelah melakukan diskusi kurang lebih 2 jam, serta melakukan konfirmasi dan klarifikasi yang masuk ke kita. Tadi memang ada beberapa informasi yang signifikan terkait dengan dugaan anak-anak yang terpapar penyalahgunaan narkotika dan dugaan pencabulan,” ujarnya. 

BACA JUGA: Yaelah...Gatot Brajamusti Belum Mengaku

Pria kelahiran Nganjuk, 21 Mei 1976 ini menyebutkan, ada sekitar delapan anak di bawah umur yang diduga menjadi korban Gatot Bradjamusti.  

”Dari delapan anak yang ada, terkonfimasi memang benar ada di sana. Itu yang pertama,” jelasnya.

BACA JUGA: Pamen Penerima Dana Sindikat Narkoba Digarap Propam

Untuk memperkuat  dugaan tersebut, KPAI sengaja mengumpulkan sejumlah saksi mata.

Salah satunya, melakukan kroscek terhadap Elma Theana yang pernah dekat dengan Gatot Bradjamusti. 

”Karena Ibu Elma cukup lama berada di sana. Dan dia mengenal. Kunci yang pertama adalah dia mengenal anak-anak terinformasi ke KPAI terduga paparan penyalahgunaan narkotika. Ini hal yang penting. Artinya satu informasi ini sangat penting untuk pengungkapan berikutnya,” jelasnya.  

“Kemudian dugaan paparan narkotikanya yang rata-rata pada saat interaksi di padepokan itu seluruhnya diberi sabu-sabu, yang dikatakan sebagai aspat. Dan soal aspat terkonfirmasi pada saat kita ke BNN. Ini pada hakekatnya bukan aspat, karena sudah positif dilakukan tes laboratorium itu adalah sabu-sabu dan ada yang ekstasi,”sambungnya. 

Untuk kasus narkoba, tentunya KPAI berusaha untuk melakukan rehabilitasi terhadap anak-anak tersebut. 

”Tadi itu juga terkonfimasi ada yang sudah tidak. Artinya tentu mekanisme penanganan di KPAI bisa menjadi fokus. Kalau anak-anak yang sudah tidak addict berarti ancaman kesehatan terhadap anak bisa relatif tertangani secara baik tinggal dugaan pencabulannya,” jelasnya.

”Nanti segera kita koordinasikan demi kepentingan penegakan hukumnya,” imbuhnya.

Siapa saja  korban tersebut?  Asrorun enggak menjelaskan. 

Bahkan saat ditanya apakah salah satu yang menjadi korban pelecehan itu anak artis, dengan tersenyum,  Asrorun menjelaskan nama tersebut tidak ada. ”Dari delapan itu kayaknya nggak ada tuh,” jelasnya.

Sementara, Elma pun tak banyak menjelaskan terkait dugaan adanya anak-anak yang terpapar narkotika dan pencabulan di lingkaran guru spiritual Gatot Brajamusti. 

”Yang jelas saya sudah memberi keterangan yang saya tahu. Saya enggak mau banyak omong,” kata Elma. 

Dia mengaku mengenal anak-anak yang berada di Padepokan Brajamusti. ”Saya cuma bilang kenal dan tahu anak-anak itu di sana,” ucapnya.

Sementara, pengacara Elma, Ina Rachman menyatakan, kedatangan Elma karena mendapat 'surat cinta' dari KPAI. 

Pemanggilan Elma didasarkan pada pengaduan yang disampaikan oleh tim pengacara Elza Syarief. ”Kami ke sini karena pengaduan yang ada lebih dulu,” ungkap Ina. 

Di tempat terpisah, penyidik Ditresnarkoba Polda NTB hampir merampungkan berkas pemeriksaan  kasus dugaan kepemilikan narkotika jenis sabu dengan tersangka Ketua Umum Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Gatot Brajamusti.

Kepolisian  sudah melakukan proses pemberkasan. Saat ini tinggal melengkapi dan penyempurnaan.  

”Kekurangan-kekurangan yang ada nantinya akan segera dilengkapi untuk selanjutnya dilimpahkan ke penuntut umum Kejaksaan Tinggi (Kejati) NTB,” ujar Kapolda NTB Brigjen Pol Umar Septono seperti diberitakan Lombok Post (Jawa Pos Group).

Umar mengatakan, Gatot Brajamusti belum mengakui soal asal-usul narkotika yang dipakainya.  Gatot juga disebutnya masih menutup rapat informasi terkait dengan sabu yang dimiliki. 

”Ini dia belum mengaku. Tapi nanti sambil diperiksa oleh penyidik lama-lama akan ngaku dari mana dia mendapatkan barang itu,” imbuhnya.

Selain kasus narkoba, Gatot juga kini terjerat kasus kepemilikan senjata api illegal dan satwa langka serta dugaan pemerkosaan.  (ash/sam/jpnn) 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Apa Kabar Kasus Vaksin Palsu? Simak Penjelasan Bareskrim Ini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler