JAKARTA - Maskapai swasta nasional, Kartika Airlines memilih menggunakan pesawat Rusia, buatan Sukhoi Civil Aircraft Company (SCAC)Kartika Airlines mengaku telah menandatangani perjanjian pembelian 15 Sukhoi Superjet 100-dan 15 pesawat tipe lainnya
BACA JUGA: Berburu Alat Detektor Kebocoran Gas
Direktur Utama Kartika Airlines Kim Johanes Mulia mengatakan pihaknya telah meneken kontrak jual beli dengan pihak SCAC pada 19 Juli 2010 lalu saat menghadiri Farnborough Air Show 2010
BACA JUGA: Sudah Gelontorkan Rp. 1,8 M
Dengan begitu, Kartika Airlines bisa menjadi maskapai full service," ujarnya kemarinMenurutnya, Kartika Airlines akan fokus melayani rute-rute potensial baru (virgin route) yang belum dilayani maskapai lain di Indonesia
BACA JUGA: Tuding Pertamina Lamban
Ia menjelaskan, banyak kota-kota potensial di Indonesia yang memiliki bandara dengan landasan terbatas yang belum dilayani penerbangan"Karena itulah kami memilih SSJ100 sebagai tulang punggung armada kamiPesawat itu memiliki kapasitas 90 tempat duduk dan mampu mendarat dengan landasan 1.500 meter," lanjutnyaPresiden SCAC, Victor Soubbotine mengatakan, perjanjian pembelian tersebut senilai USD 448 jutaDengan diumumkannya perjanjian tersebut, maka Kartika Airlines menjadi pelanggan SSJ100 pertama di Asia Tenggara"Dengan Kartika Airlines sebagai pelanggan perdana kami di Asia Tenggara,kami membuka pasar baru untuk SSJ100," tuturnya
Victor menambahkan, pesanan ini adalah tonggak sejarah yang nyata untuk program Sukhoi Superjet 100 yang unggul karena baru-baru berhasil mendapatkan nilai penuh pada tahap sertifikasi"Hasil pertama tes penerbangan yang berlangsung di Komsomolsk mengkonfirmasi bahwa rancangan karakteristik pesawat SSJ100 tersebut akan sangat sesuai untuk dipakai menjadi armada penerbangan Kartika," tukasnya
Pengiriman pesawat dengan dua mesin SaM146 ini dijadwalkan mulai pada tahun 2011Perjanjian tersebut mencakup 15 pesanan permanen dan 15 lagi pesawat pilihan tipe SSJ100/95B yang dapat mengakomodir 98 penumpang pada konfigurasi "single class" atau 86 penumpang dalam konfigurasi "dual class""Sebanyak 78 di kelas ekonomi dan 8 di kelas premium," tuturnya
Direktur Angkutan Udara Kementerian Perhubungan, Tri S Sunoko mengungkapkan, hingga saat ini maskapai yang dipimpin Kim Johanes Mulia tersebut belum mengajukan permohonan izin"Sekarang belum, tapi saya rasa hal tersebut merupakan pernyataan awal sebagai program Direktur Utama Kartika ke depanMungkin setelah nanti menyelesaikan urusan pembelian pesawatnya, baru mereka menyiapkan detail rencana bisnisnya," lanjutnya
Saat ini maskapai yang memiliki hub di Batam tersebut melayani delapan rute domestik, yaitu Batam-Jambi, Batam-Medan, Batam-Padang, Batam-Palembang, Jakarta-Batam, Jakarta-Medan, Jakarta-Padang, dan Medan Padang"Pesawat Kartika sekarang ada tiga unit, yaitu MD-80, Boeing 737-200 dan Boeing 737-300Sampai saat ini seluruhnya masih sewa belum ada yang berstatus milik," jelasnya(wir)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Adidas ke Tangerang, Geox ke Pasuruan
Redaktur : Tim Redaksi