Kompensasi untuk Tahanan Guantanamo

Rabu, 17 November 2010 – 03:14 WIB
LONDON - Inggris akan membayar kompensasi kepada mantan tahanan Teluk Guantanamo, Kuba, yang diduga mendapat perlakuan kekerasan oleh negara tersebutNilai kompensasi mencapai jutaan dolar.

Menteri Kehakiman Ken Clarke akan memberi penjelasan di depan parlemen terkait kesepakatan penyelesaian di luar pengadilan dengan Binyam Mohammed dan sembilan mantan tahanan Guantanamo lainnya.

Sejumlah pria, semuanya berkebangsaan atau penduduk Inggris, ditahan di penjara Teluk Guantanamo, Kuba

BACA JUGA: Dokter India Pegang Rekor Angkat 172.155 Batu Ginjal

Setidaknya enam diantara tahanan tersebut menuduh tentara Inggris terlibat dalam mengeniaya mereka sebelum tiba di Guantanamo.

Seperti dilansir AFP, pengumuman pembayaran kompensasi tersebut dilakukan setelah terjadi negosiasi selama berminggu-minggu antara pengacara kedua belah pihak
Stasiun televisi ITN melaporkan bahwa setiap mantan tahanan akan menerima USD 1,6 juta.

Sejumlah pihak berpendapat keputusan pemerintah tersebut untuk menghindari terbongkarnya sejumlah data rahasia, jika jalang pengadilan dipilih

BACA JUGA: Arab Saudi Tak Punya Aturan Lindungi TKI

Pengadilan juga dinilai lebih mahal jika dibanding penyelesaian di luar pengadilan atau out of court settlement.

Februari lalu, pengadilan Inggris melansir sebuah bukti rahasia yang menyebutkan bahwa Mohamed, pria keturunan Ethiopian, telah mendapatkan perlakuan kasar, tidak manusiawi, dan memalukan ketika diperiksa oleh agen Amerika
Saat informasi tersebut muncul, sejumlah kementerian kebakaran jenggot

BACA JUGA: Minta RI Tolak Hasil Pemilu Myanmar

Para menterinya memperingatkan bahwa informasi serupa bisa merusak hubungan dengan Washington.

Orang Inggris lainnya yang juga senasib dengan Binyam diantaranya Bisher al-Rawi, Jamil el Banna, Richard Belmar, Omar Deghayes dan Martin MubangaMereka mengklaim bahwa agen intelijen Inggris dan tiga departemen pemerintah terlibat dalam penganiaayan tersebut.

Mei lalu, pengadilan banding memutuskan bahwa pemerintah tidak mampu menyangkal bukti rahasia tersebutSementara Juli lalu, Perdana Menteri David Cameron meminta dilakukannya penyelidikan terkait adanya klaim bahwa militer Inggris terlibat dalam penyiksaan terhadap tersangka teroris di luar negeri, pasca serangan 11 September 2001.

Cameron juga menyatakan, jika diperlukan, kompensasi akan ditawarkan kepada mereka yang mengajukan gugatan di pengadilan sipil terkait perlakuan kekerasan yang diterima(cak)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Israel Tak Mau Dibujuk AS soal Pemukiman


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler