Kas Negara Surplus Rp 47,9 Triliun

Di APBN-P Semester I 2010

Senin, 26 Juli 2010 – 18:39 WIB
JAKARTA - Kinerja realisasi semester pertama Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2010, kas negara tercatat mengalami surplus Rp 47,9 triliunSementara realisasi pendapatan negara yang saat ini mencapai Rp 443,7 triliun atau 45 persen dari target APBN-P 2010 sebesar Rp 992,4 triliun, dilaporkan lebih baik dari kinerja tahun lalu yang hanya sekitar 42,2 persen dari target.

Demikian antara lain beberapa poin penting yang disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo, saat rapat kerja (Raker) dengan Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Senin (26/7)

BACA JUGA: Pemerintah Klaim Investasi Naik 40 Persen

Adapun agenda raker kali ini sendiri adalah laporan pemerintah tentang pelaksanaan APBN semester I, serta prognosis semester II tahun anggaran 2010.

Di kesempatan itu, Agus juga melaporkan perkembangan secara umum asumsi makro di 2010
Di mana pertumbuhan ekonomi tanah air menurutnya, diperkirakan akan terealisasi sebesar 5,9 persen dari target APBN-P sebesar 5,8 persen

BACA JUGA: KPPU Denda PT Ratu Rp525 juta

Sementara nilai tukar rupiah sampai dengan Juni 2010, rata-rata masih berkisar di Rp 9.193 per USD (dolar Amerika Serikat).

"Dalam semester II (tahun) 2010, diperkirakan akan lebih stabil
Sehingga selama tahun 2010, nilai tukar rupiah diperkirakan sebesar Rp 9.200 pers USD," jelas Agus.

Untuk inflasi, pada Juni 2010 diakui memang mengalami kenaikan yang cukup tinggi, yakni 0,97 persen untuk month to month (bulan ke bulan)

BACA JUGA: Perbankan Minta Darmin Longgarkan BMPK

Sehingga inflasi kumulatif dan tahunan masing-masing menjadi 2,42 persen dan 5,05 persen untuk year to year.

"Kenaikan laju inflasi pada Juni ini didorong oleh kenaikan harga bahan panganSedangkan potensi tekanan inflasi diperkirakan terjadi pada semester II 2010, seiring faktor musiman seperti tahun ajaran baru dan hari raya keagamaan," ungkap Agus.

Untuk rata-rata suku bunga SBI tiga bulan pada tahun 2010, diperkirakan sebesar 6,5 persenIni masih sama dengan perkiraan dalam APBN-P 2010Sedangkan rata-rata ICP (harga minyak Indonesia) untuk periode Januari-Juni 2010 adalah sebesar USD 78 per barel, dan sampai akhir tahun diperkirakan mencapai USD 80 per barel.

"Hingga saat ini, masih diperlukan usaha yang keras untuk mencapai target lifting minyak 0,965 juta per barel," jelas Agus pula(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Harga Sembako Masih Tidak Jelas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler