Kasihan Minthul, Jadi Istri tapi Dituding Cuma Bermodal Bodi

Rabu, 20 Juni 2018 – 12:54 WIB
Ilustrasi: Radar Bromo

jpnn.com, PASURUAN - Entah apa maksud Tole -nama samaran- (28), warga Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan berbuat semena-mena dan tidak menghargai istrinya, sebut saja namanya Minthul (22). Minthul yang berasal dari keluarga miskin menjadi bulan-bulanan Tole.

Minthul terus menerima hinaan demi hinaan. Tole menyebut Minthul hanya bermodal tubuh saja.

BACA JUGA: Angka Perceraian Tinggi, 9.372 Perempuan di Jambi Jadi Janda

Lantaran tak tahan terus-terusan diperlakukan seperti itu, Minthul sakit hati dan memilih mengajukan gugatan cerai melalui Pengadilan Agama (PA) Bangil. Minthul mengaku benar-benar sakit hati dengan perlakuan Tole dan keluarganya.

“Iya saya memang dari keluarga miskin dan tak punya apa-apa. Tapi, masak sampai memperlakukan saya seperti gak berharga,” jelasnya.

BACA JUGA: Setelah Cerai Sulit Pecah Kartu Keluarga

Minthul menuturkan, dirinya setelah lulus SMA langsung dicarikan calon suami agar ada yang menafkahinya. Karena itu, Minthul menurut saja saat dikenalkan dengan Tole.

Pihak keluarga Minthul juga langsng setuju dengan Tole yang sudah punya penghasilan sebagai karyawan pabrik sehingga diyakini bisa memberikan nafkah. Minthul pun menurut saja karena tak mau dianggap durhaka.

BACA JUGA: Hotman Paris Ngaku Pusing Tangani Kasus Perceraian

“Lagi pula saya juga gak bekerja, jadi saat mau dinikahkan saya nurut saja,” jelasnya.

Setelah menikah, Minthul akhirnya ikut tinggal di rumah orang tua Tole. Pernikahan mereka sendiri dilaksanakan sangat sederhana.

Semua biaya memang dari keluarga Tole lantaran pihak Minthul tak punya kemampuan untuk menyelenggarakan pesta. Rupanya, gara-gara itulah awal penyebab Minthul disepelekan di rumah mertuanya.

“Jadi baru datang, kerjaan saya sudah menumpuk. Mulai bangun pagi sudah harus bersihkan rumah, masak, cuci, setrika, bersihkan pekarangan, sampai membantu keluarga Tole yang punya usaha buat kue kecil-kecilan,” jelasnya.

Minthul harus bangun jam 03.00 dini hari dan baru bisa istirahat pukul 23.00. Selama itu, sama sekali tak ada istirahat karena full mengurus rumah.

“Tapi, lagi-lagi dibilang sudah dikasih makan dan tempat tinggal, ya harus mau kerja keras. Dari situ saya ngerasa, saya diperlakukan kayak budak saja. Tidak seperti istri atau menantu,” jelasnya.

Yang bikin Minthul sakit hati adalah Tole memperlakukan dirinya semena-mena. Jika Minthul meminta barang pribadi entah bedak atau baju, Tole selalu saja mencemoohnya.

“Cuma modal bodi (tubuh) aja minta macem-macem,” tiru Minthul. Dan hal ini yang lama-lama membuat Minthul tak tahan lagi.

Karena selama dua tahun menikah tak pernah merasa bahagia, Minthul akhirnya memilih minggat dan kembali ke rumah orang tuanya. Tapi keluarga Tole marah bahkan memaki Minthul dan mengganggapnya tak tahu diri.

“Ya sudah saya sakit hati gak mau lagi balik dan saya pilih cerai saja. Gak tahan hidup diperlakukan seperti itu,” katanya.(br/eka/fun/fun/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tiga Bulan, Ratusan Pasangan Muda di Batam Ajukan Cerai


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler