jpnn.com - BANYUMAS - Warga Kedungiyom, Desa Darmakradenan di Kecamatan Ajibarang, Banyumas sedang membutuhkan jembatan yang layak untuk menghubungkan wilayah tempat tinggal mereka. Pasalnya, mereka selama ini harus menyeberangi Sungai Tajum ketika hendak beraktivitas.
Jika arus sungai sedang deras, warga terpaksa memutar untuk mengambil jalan lalin. Hal itu juga dialami warga Kedungiyom yang masih duduk di sekolah dasar.
BACA JUGA: Hiii... Proyek Jembatan Minta Tumbal Wanita Hamil
Perangkat Desa Darmakradenan Miftah Abidin mengatakan, tidak adanya akses penyeberangan di sekitar wilayah Grumbul Kedung Iyom di desanya membuat warga terutama anak sekolah harus menyusuri Sungai Tajum dengan berbagai risiko. Misalnya, terseret arus jika air sedang pasang.
Sebab jika melewati jalan Desa Kracak, jaraknya cukup jauh. Jika harus lewat jalan Desa Kracak, jaraknya hampir lima kilometer.
BACA JUGA: Wali Kota Akui Ada Anak Buah Nakal Terlibat Pungli
“Jika lewat jalan Kracak terpaksa dilakukan warga jika memang air sungai Tajum sedang tinggi atau besar. Kalau tetap menyebrangi sungai, resiko terbesarnya adalah terseret arus,” jelas seperti diberitakan Radar Banyumas (Jawa Pos Group).
Di dusun itu, terdapat 50 kepala keluarga dengan jumlah penduduk sekitar 200 jiwa. Rata-rata pekerjaan warga adalah buruh tani dan pedagang hasil pertanian di Pasar Ajibarang.
BACA JUGA: Kepala Lapas Seruduk 7 Motor, Nih Fotonya
Dusun itu memang terpencil terisolasi. Sudah bertahun-tahun warga menjalani aktivitas dengan menyusuri sungai.
Terkadang ketika banjir tapi tidak besar, ada warga yang membuat gethek untuk menyeberang. “Biasanya warga membayar Rp 500 untuk anak-anak dan Rp 1.000 untuk orang dewasa,” jelasnya.
Miftah menjelaskan, tidak adanya jembatan sudah sering disampaikan warga ke pemerintah desa melalui musyawarah warga. Tujuannya agar pemerintah segera membangun jembatan gantung.
Pemerintah desa setempat bahkan telah menampung aspirasi warga pada usulan rencana pembangunan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes). “Harapan warga adanya jembatan penyeberangan sudah disampaikan ke Bupati Banyumas saat tarling bulan puasa lalu. Proposal yang dibuat sudah mendapat rekomendasi dan sudah di sampaikan ke pihak SDABM. Warga tinggal menunggu realisasinya,” jelasnya.
Kepala Desa Darmakradenan Harjono Fauzan, rencana pembangunan jembatan gantung membutuhkan anggaran sekitar Rp 650 juta. Anggaran itu untuk membangun jembatan gantung dengan lebar 160 sentimeter dan panjang 65 meter.
Usulan jembatan gantung dinilai sangat prioritas untuk kelancaran aktivitas warga masyarakat, bahkan dapat membuka akses jalan baru menghubungkan Desa Darmakradenan ke Desa Kracak melintasi Dusun Kedung Iyom.(gus/jpg/ara/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pecat Kepsek Karena Pungli, Ridwan Kamil Diserang Demokrat
Redaktur : Tim Redaksi