jpnn.com - JAKARTA - Politikus PDIP di DPR, Effendi Simbolon, mengatakan, lolosnya Archandra Tahar yang punya dwikewarganegaraan menjasi menteri, tidak hanya membuktikan lemahnya prosedur rekrutmen pejabat pemerintah.
Dia juga mengatakan kemungkinan adanya keterlibatan pihak-pihak yang disebutnya sebagai predator.
BACA JUGA: Luhut Pastikan Tak Ada yang Berubah Tanpa Arcandra
"Rekrutmennya mungkin agak lemah. Apakah soal kehati-hatian, kerahasiaan, atau adanya sisipan dari pihak-pihak predator yang banyak di sekeliling Istana," kata Effendi di Jakarta, Selasa (16/8).
Karena itu meminta kasus ini itu dijadikan momentum oleh Presiden Joko Widodo, untuk bersih-bersih di internal Istana Negara.
BACA JUGA: Jokowi: Angka Kemiskinan Berhasil Ditekan 10,86 Persen, Pengangguran Turun 5,5 Persen
"Momentum ini harus dijadikan pintu masuk pembersihan. Kita harus pertahankan kedaulatan rakyat dan negara di atas segalanya, termasuk juga kewibawaan kepresidenan. Harus berani presiden menyatakan bahwa sejak hari ini Istana bersih dari predator-predator ini.
Dia menambahkan bahwa secara politik pemberhentian Archandra memang sudah tepat. Namun dari sisi hukum, jebolan ITB itu harus dihadapkan pada tuntutan akan dugaan pelanggaran terhadap dokumen keimigrasian.
BACA JUGA: Revisi PP Jangan Sampai Untungkan 3.662 Koruptor
"Kalau tidak, ini akan menjadi preseden. Siapa-siapa yang mengaku dirinya sebagai warga negara asing maka secara sadar sudah mengingkari dan mengkhianati warga negara asalnya. Itu tidak baik dibiarkan," tambah Anggota Komisi I DPR itu.(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fadli Zon Pengin Tahu Siapa Pengusul Archandra jadi Menteri
Redaktur : Tim Redaksi