BACA JUGA: Kualitas Udara Sudah Tak Sehat
Balita BGM yakni Balita yang timbangan berat badannya berada pada garis merah atau di bawah garis merah pada Kartu Menuju Sehat (KMS).
"Jumlah Balita BGM di Kecamatan Hanau sangat memprihatinkan
Menurut Nurul Jannah, ada beberapa faktor kemungkinan hingga Hanau tergolong kecamatan paling tinggi jumlah Balita BGM dibandingkan kecamatan lainnya
BACA JUGA: Ambisi JFW jadikan Jakarta Pusat Mode Asia
Faktor tersebut, kata dia, antara lain jumlah penduduk yang memang relatif lebih banyak dibandingkan kecamatan lainnya, serta para orangtua rajin membawa Balita ke Posyandu, sehingga terdeteksi ketika ada Balita BGM
"Kalau rutin dibawa ke Posyandu, Balita BGM dapat cepat ditangani, sehingga tidak akan menjadi gizi buruk," ujar Nurul Jannah kepada Kalteng Pos di Kuala Pembuang, pekan lalu.
Kendati tergolong daerah rawan BGM, lanjutnya, selama tahun 2011 tidak ditemukan kasus Balita gizi buruk di Kecamatan Hanau.
Disebutkannya, selama tahun 2011 enam kasus gizi buruk yang terjadi di Kabupaten Seruyan tersebar pada tiga wilayah kerja Puskesmas
BACA JUGA: Daging Melimpah, Hati-hati Sakit Pencernaan
Yakni dua anak dari Puskesmas Kuala Pembuang I, dua anak dari Puskesmas Kuala Pembuang II dan dua anak dari Puskesmas Asam Baru.Sementara itu, beberapa waktu lalu Kantor Ketahanan Pangan (KKP) Kabupaten Seruyan menyerahkan bantuan sosial kepada keluarga miskin (gakin) rawan gizi di empat desa di Kecamatan Hanau.
Menurut Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Seruyan H Sugian Noor MP, bantuan sosial (bansos) penanganan daerah rawan pangan (PDRP) itu diserahkan kepada anak rawan gizi dari sebanyak 10 kepala keluarga (KK) yang tersebar di empat desa tersebut.
Rinciannya, sebut Sugian, Desa Pembuang Hulu 1 sebanyak dua anak, Desa Derangga dua anak, Desa Paring Raya tiga anak dan Desa Parang Batang tiga anak. (mad)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Cegah Bisul dengan Vitamin C dan E
Redaktur : Tim Redaksi