jpnn.com, CIBINONG - Kasus bayi tertukar di Rumah Sakit atau RS Sentosa, Kabupaten Bogor yang bergulir sejak 2022 lalu masih berlarut-larut.
Informasi terbaru, pihak RS Sentosa mengaku sudah berupaya melakukan tes DNA kepada bayi yang diduga tertukar.
BACA JUGA: Bayi Baru Lahir Diduga Tertukar di Rumah Sakit, Orang Tua Mengadu ke Polisi
Kasus itu terungkap setelah adanya pengaduan orang tua asal Ciseeng, Kabupaten Bogor, Jawa Barat bernama Siti Mauliah (37) yang melahirkan di RS tersebut setahun lalu.
Juru Bicara RS Sentosa Gregorius B Djako menerangkan pihak rumah sakit telah bersurat kepada pasien B yang bayinya diduga tertukar dengan bayi Siti Mauliah untuk dilakukan tes DNA.
BACA JUGA: Aspirasi Kader di Daerah, Konon Dukungan PAN Condong ke Prabowo
"Surat sudah berulang kali kami kirimkan melalui kuasa hukum pasien B, pertama minggu lalu, dan kedua hari ini via pdf,"ujar Greg.
Pihak RS Sentosa juga terus berkomunikasi dengan pasien B agar kasus ini menemukan titik terang. Sebab, Siti Mauliah sudah melakukan tes DNA dengan bayi yang diduga tertukar dengan hasil negatif.
BACA JUGA: Muzani Sebut 2 Politikus PDIP Ini yang Berkomunikasi ke Prabowo
Setelah kejadian sejak satu tahun lalu, pihak manajemen rumah sakit terus berupaya agar pasien B mau mengikuti tes DNA.
"Kami juga memberikan pilihan agar dilakukan tes DNA di lembaga lain sesuai pilihan pasien B," ujarnya.
Sementara itu, kuasa hukum Siti Mauliah, Rusdy Ridho menjelaskan kliennya melahirkan dengan operasi caesar di RS Sentosa, Kecamatan Kemang, Kabupaten Bogor pada 18 Juli 2022.
Saat itu, Siti masih menyusui bayi yang dilahirkannya. Namun, ketika Siti menyusui sang bayi di hari kedua setelah melahirkan, dia merasa ada beberapa perbedaan dengan bayi yang dilahirkan.
Kecurigaan Siti menguat setelah rambut bayi yang dia susui di hari kedua, tampak lebih lebat,
Lalu, saat hendak pulang dari RS Sentosa, suster yang melayani sempat menanyakan kepada Siti mengenai gelang penanda yang dikenakan oleh bayi.
Saat itu disebutkan oleh suster tersebut bahwa hanya gelang yang tertukar.
"Dikonfirmasi, alasan rumah sakit itu hanya tertukar gelang. Sampai berlarut sampai setahun ini," ucap Rusdy.
Sekitar dua bulan lalu pihaknya sudah mengadakan audiensi dengan manajemen RS Sentosa beserta direkturnya.
Kemudian pihak RS memberikan jawaban untuk memeriksa DNA di Jakarta.
"Selang sepuluh hari kemudian dikumpulkan dua keluarga, dan hasil tes DNA bahwa sampel A dan B negatif atau bukan anak biologis dari pasien A (Siti)," ujar.
Rusdy sebagai kuasa hukum lantas mencoba meminta pertanggungjawaban kepada pihak RS Sentosa untuk mencari anak Siti yang sesungguhnya.
"Dugaan dari rumah sakit, tertukar kepada gelang yang ada di pasien B, tetapi pasien B tidak ingin melakukan tes DNA. Akhirnya kami sebagai kuasa mengambil langkah hukum membuat aduan ke unit PPA Polres Bogor," tuturnya.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Bogor AKP Yohanes Redhoi Sigiro menjelaskan, setelah mendengar keterangan dari Siti Mauliah dan kuasa hukumnya, penyidik Polres Bogor akan memeriksa sejumlah pihak yang diduga berada dalam lingkaran kasus ini.
"Kami akan klarifikasi. Mulai pihak rumah sakit dan pihak yang bayinya tertukar. Ini akan terus berkembang. Kita akan lihat faktanya seperti apa," kata AKP Sigiro di Cibinong, Bogor, Jumat (11/8).(fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ketua DPRD DKI Minta Lurah Pluit Copot Ketua RW Diduga Lakukan Pelecehan Seksual
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam