Kasus Century Mulai Ganggu Ekonomi

Jumat, 11 Desember 2009 – 04:10 WIB
DISKUSI - Christianto Wibisono, Nina Sapti, Aviliani dan Dahlan Iskan, saat diskusi terbatas "Anatomi dan Perspektif Kasus Bank Century" di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (10/12). Foto: Muhamad Ali/Jawa Pos.
JAKARTA - Kemelut kasus Bank Century yang merambah ke ranah politik, dinilai mulai mengganggu stabilitas ekonomilBanyak kalangan pun berharap kasus ini cepat tuntas

BACA JUGA: DPR Minta FTA Indonesia-China Ditunda

Pengamat ekonomi yang juga Chairman Global Nexus Institute, Christian Wibisono mengatakan, kasus Bank Century sudah menjadi bola panas yang potensial menggoyang stabilitas di tanah air.

"Saat ini, (kasus Century) sudah mengganggu iklim perekonomian," ujarnya, saat acara diskusi "Anatomi dan Perspektif Kasus Bank Century", di Jakarta
Kamis (10/12)

BACA JUGA: Carrefour Rambah Pasar Basah

Dalam acara diskusi tersebut, tampil sebagai pembicara antara lain Erry Firmansyah (mantan Dirut Bursa Efek Indonesia), Dahlan Iskan (CEO Jawa Pos Group), Aviliani (ekonom), Nina Sapti (ekonom UI), serta Tony Prasetiantono (ekonom BNI).

Menurut Christian, dari kacamata ekonomi, kebijakan Komite Koordinasi (KK) sebagai tindak lanjut Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang menyatakan Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik dan harus diselamatkan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), tidak dapat dipidanakan
"Kebijakan itu memang harus diambil karena kegentingan yang memaksa (emergency action) dengan resiko krisis seluruh sistem perbankan Indonesia," katanya.

Mantan Dirut Bursa Efek Indonesia, Erry Firmansyah, kemudian menggambarkan kegentingan situasi pada saat itu, November 2008

BACA JUGA: DHL Luncurkan Penerbangan Hongkong-Surabaya

Menurut Erry, pada bulan itu, pasar modal di seluruh dunia tengah guncang akibat krisis keuangan di AS"Dalam beberapa hari saja, pasar modal kita drop hingga separuh," ujarnya.

Menurut Erry, pada saat itu, aksi jual besar-besaran melanda lantai bursaBahkan, saham-saham unggulan (blue chip) pun dijual murah oleh investor, karena semua ingin aman dengan memegang uang cash"Jadi, pasar sudah tidak rasional," katanya.

Erry menceritakan, aksi penarikan modal dimulai oleh investor asing yang menarik dana besar-besaran untuk memperkuat likuiditas di kantor pusat merekaAksi itu diikuti oleh investor lokal yang kemudian ikut-ikutan keluar dari pasarDalam situasi demikian, lanjut dia, semua otoritas keuangan memang harus cepat mengambil kebijakanJika tidak, sistem keuangan terancam kolaps.

"Saat itu benar-benar mencekamJadi, krisisnya benar-benar krisisSemua pelaku dan otoritas bursa bahkan sampai tidak tidur karena harus mengawasi pergerakan pasar lokal dan internasionalSaya ingat, kalau bisa tidur dua jam dalam sehari semalam saja, itu sudah kenikmatan luar biasa," paparnya.

Karena itu, lanjut Erry, kebijakan KSSK untuk menyelamatkan Bank Century dirasa sangat tepat dilakukan, jika melihat konteks situasi krisis saat ituSebab jika tidak, maka akan berpotensi menggoyang sistem keuangan secara keseluruhan.

"Kalau kebijakan (penyelamatan) itu di-judge (dinilai) dengan kondisi saat ini, ya, tidak tepatSebab, jika kejadian itu terjadi saat ini dan saya ditanya apakah Century harus diselamatkan, pasti saya jawab tidakTutup sajaTapi kalau terjadinya saat kondisi krisis seperti November 2008, ya, memang tepat kalau diselamatkan," terangnya.

Sementara itu, ekonom Bank Negara Indonesia (BNI) Tony Prasetiantono mengatakan, dirinya tidak sepakat dengan penilaian Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bawah keputusan penyelamatan Bank Century dilakukan dengan lebih banyak berdasar pada judgement atau penilaian semata, tanpa adanya angka-angka atau indikasi terukur"Saya tidak setuju dengan anggapan ini," ujarnya.

Tony mengilustrasikan, seseorang yang naik sepeda motor dengan kecepatan 30 km per jam misalnya, maka apakah langsung bisa masuk kriteria berkendara dengan aman? Menurut dia tidakSebab, ukuran kecepatan itu bisa masuk kriteria aman jika dilakukan dalam kondisi dan situasi jalan normal.

"Tapi, kalau naik motor 30 km per jam itu dilakukan di tengah pasar, atau saat hujan dan banjir, apa juga bisa dikatakan aman? Jadi, ukuran bukan hal utama yang menentukan, sebab harus dilihat dulu konteks atau situasi dan kondisi eksternalnyaDemikian juga halnya dengan penyelamatan Bank Century, harus dilihat dalam konteks krisis keuangan saat itu," bebernya.

Ekonom Aviliani pun menambahkan, kasus Bank Century yang sudah masuk ke ranah politik dengan adanya Pansus Hak Angket di DPR juga mesti dicermatiMenurut dia, dengan masuk ke ranah politik, maka salah satu agenda utamanya adalah mencari kesalahan-kesalahan pejabat pengambil keputusan"Karena itu, masyarakat yang demo-demo itu jangan mudah terprovokasi, sebab ini sebenarnya sudah masuk ke pertarungan di tingkat elit politik," ujarnya.

"Dalam kesempatan sebelumnya, kekhawatiran merembetnya kasus Bank Century ke ranah politik diungkapkan Dirut Bank Mandiri Agus MartowardojoMenurut dia, jika nanti kasus Bank Century tersebut berujung pada jatuhnya Menkeu atau pejabat BI yang selama ini dipandang hormat oleh internasional karena bisa menjaga stabilitas keuangan dengan sangat baik, maka kepercayaan investor bisa ambrukJika kepercayaan ambruk, ekonomi akan ikut goyah," katanya.

Sementara itu, CEO Jawa Pos Group Dahlan Iskan menilai, rame-rame kasus Bank Century saat ini tidak akan berlangsung dalam waktu lama"Paling-paling 40 hari juga akan selesaiJadi, sabar dan tawakal saja," ujarnya.

Untuk itu, menurut Dahlan, salah satu hal yang harus jadi prioritas semua pihak adalah bagaimana mendorong pertumbuhan Bank Mutiara, agar saat nanti LPS menjualnya, maka nilai Bank Century bisa tinggiSalah satu jalannya, lanjut dia, adalah dengan mencarikan jalan penyelesaian bagi para nasabah Antaboga yang masih sering melakukan demo di kantor-kantor Bank MutiaraSebab jika tidak segera diselesaikan, maka hal itu akan mempengaruhi persepsi masyarakat ataupun nasabah lain terhadap Bank Mutiara.

"Jadi, yang harus dipikirkan adalah bagaimana membuat value (nilai) Bank Mutiara tinggi, dan LPS bisa untung saat menjualnyaSehingga masyarakat akan tahu kalau penyelamatan Bank Century waktu itu memang benar," katanya pula(owi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Januari, Pemerintah Impor Gula 500 Ribu Ton


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler