Kasus Cerai Pasangan Muda Meningkat

Jumat, 10 September 2010 – 12:18 WIB

   
JAKARTA - Hati-hati jika usia pernikahan anda kurang dari lima tahunBerdasarkan data yang dimiliki Kementrian Agama, 80 persen kasus perceraian terjadi pada usia pernikahan di bawah 5 tahun.  Dirjen Bimas Islam dan Urusan Haji Kementrian Agama Nasaruddin Umar mengatakan, kasus perceraian untuk usia pernikahan enam tahun ke atas justru cukup rendah.
   
"Begitu rapuhnya rumah tangga

BACA JUGA: Luapan Kali Pamali Hantui Warga Margasari Rayakan Idul Fitri

Yang memprihatinkan justru perceraian banyak terjadi pada pasangan muda," kata Nasaruddin Umar
Kasus perceraian sendiri secara umum terus meningkat

BACA JUGA: Sepeda Motor Merajai Pantura

Lima tahun lalu, kasus perceraian baru mencapai rata-rata 50 ribu pasangan per tahun
Sedangkan sekarang, perceraian menimpa pada 200 ribu pasangan tiap tahunnya

BACA JUGA: Pukuli Wartawan, Dandim Karanganyar Dilengserkan

Angka itu tergolong cukup besarKarena mencapai sekitar 10 persen dari jumlah pencatatan pernikahan.
   
Nasaruddin menambahkan, jumlah cerai gugat juga meningkatLima hingga sepuluh tahun lalu, kasus isteri menggugat cerai suami hanya 10-20 persen"Saat ini, trennya tiga perempat perceraian adalah isteri menceraikan suami," kata NasaruddinIa menambahkan, berdasarkan survei, ada 14 faktor penyebab perceraian"Perceraian yang disebabkan perselingkuhan menaik," kata Nasaruddin
   
Menariknya, ada pula perceraian yang disebabkan faktor perbedaan politikMisalnya, perbedaan pilihan partai ataupun calon dalam Pilkada"Kalau hanya satu dua, itu biasaIni angkanya lumayan besarPada 2006, ada 528 orang bercerai gara-gara politik," kata NasaruddinPenyebab perceraian lainnya antara lain: poligami, kawin paksa, pernikahan di bawah umur, dan kekerasan dalam rumah tangga.
   
Menurut Nasaruddin, yang memprihatinkan adalah kasus perceraian tersebut kini juga menyebar cukup banyak di tingkat desaKebanyakan, kata Nasaruddin, juga disebabkan oleh trendsetter dari figur publik"Ini lah mengapa infotainment itu banyak negatifnya," kata Nasaruddin.
   
Ia mengatakan, terus meningkatnya tren perceraian harus menjadi perhatian banyak pihak"Karena sesuatu yang halal tapi dibenci Allah adalah perceraian," kata NasaruddinMenurut dia, perceraian juga mengakibatkan munculnya orang-orang miskin baruSebab, banyak di antara kasus perceraian terjadi pada isteri tidak bekerja"Orang miskin baru tersebut paling banyak adalah perempuan dan anak-anak," kata Nasaruddin(sof)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan Desa Diselimuti Debu Vulkanik


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler