Kasus Covid-19 di Bantul Bertambah 294 Orang dalam 24 Jam

Jumat, 18 Juni 2021 – 02:25 WIB
Ilustrasi - Pasien Positif Covid-19 di Bantul, Yogyakarta mengalami lonjakan. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, BANTUL - Lonjakan kasus Covid-19 terjadi di Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Penambahannya tercatat sebanyak 294 orang dalam waktu 24 jam, Kamis (17/6).

Dengan pertambahan itu, total kasus terkonfirmasi positif di Bantul meningkat jadi 16.279 orang.

BACA JUGA: Pasien Covid-19 Terus Berdatangan, RS Unair Mulai Kewalahan

Satgas Covid-19 Bantul dalam keterangan resmi menyatakan tambahan kasus baru itu berasal dari Kecamatan Kasihan 55 orang, Banguntapan 47 orang, Sewon 44 orang, dan Sanden 27 orang, serta Sedayu 22 orang.

Selanjutnya dari Bantul 16 orang, Jetis (14), Bambanglipuro (10), Pandak (10), Imogiri (9), Kretek (8), Pleret (8), Pundong (7), Pajangan (7), Srandakan (5), Dlingo (4), dan Piyungan satu orang.

BACA JUGA: Ini Lho Alexway yang Mengaku Berdinas di Mabes Polri, Aslinya, Oalah

Dalam periode yang sama juga terdapat pasien sembuh 98 orang. Dengan demikian total kasus pulih dari Covid-19 di Bantul menjadi 14.175 orang.

Sementara pasien yang meninggal dunia pada Kamis tercatat tiga orang, berasal dari Kecamatan Kasihan dua orang, dan Pandak satu orang, sehingga total kasus kematian di Bantul hingga kemarin sebanyak 406 orang.

BACA JUGA: Pesta Pernikahan di Bekasi Didatangi Tim Gabungan, Lihat yang Terjadi

Data pasien Covid-19 aktif yang berdomisili di Bantul dan masih menjalani isolasi maupun perawatan di beberapa rumah sakit rujukan per Kamis kemarin tercatat 1.698 orang.

Ketua Satgas Covid-19 Kecamatan Banguntapan Fauzan Muarifin mengatakan lonjakan kasus positif di wilayah itu paling dominan dari klaster pelaku perjalanan yang menularkan kepada keluarga dan lingkungan sekitar.

"Ini tidak boleh kita biarkan, harus kita atasi bersama-sama agar pasien positif bisa nol," ucap Fauzan.

Camat Banguntapan itu menjelaskan sejumlah pasien positif Covid-19 bahkan tidak mengetahui kapan dan di mana kemungkinan terpapar virus corona.

"Mungkin ini yang dimaksud dengan titik lengah, dan boleh jadi saat dia di perjalanan melakukan aktivitas, saat nongkrong di warung atau kafe, pasar, kantor, pusat perbelanjaan," kata Fauzan.

Fauzan berpesan kepada pelaku perjalanan antardaerah dan antarkota agar disiplin menjalankan protokol kesehatan 5M, karena banyak titik lengah selama perjalanan, di tempat tujuan dan saat pulang ke rumah. (antara/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler