jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah kembali mengumumkan kasus positif Covid-19 di Indonesia kembali mengalami kenaikan.
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) agar bisa mengambil langkap cepat untuk menangani kenaikan kasus tersebut.
BACA JUGA: Anak Anggota DPRD Kota Bekasi Jadi Korban Tabrak Lari, Begini Kronologinya
"Kami meminta pada Menteri Kesehatan dalam hal ini Kementerian Kesehatan untuk melakukan langkah cepat untuk mengantisipasi hal-hal seperti ini," kata Dasco di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (10/11).
Keputusan terkait langkah yang akan diambil dalam menghadapi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia, kata Dasco, diserahkan berdasarkan hasil kajian dari Kemenkes.
"Apakah kemudian langkah tersebut untuk memulai vaksin bagi yang belum atau kemudian vaksin gelombang berikutnya," katanya.
Dia menyebut DPR akan menjalankan fungsi pengawasannya terhadap langkah yang nantinya diambil pemerintah dalam menangani lonjakan kasus Covid-19.
"Kami akan meminta komisi IX untuk memantau kerja-kerja dari Kementerian Kesehatan dalam mengantisipasi masalah ini," tuturnya.
Sebelumnya, Dasco menyampaikan pula keprihatinannya atas kasus Covid-19 yang kembali merebak di tanah air.
BACA JUGA: Mencegah Peningkatan Kasus Covid-19, Heru Budi Memperketat Izin Konser Musik di Jakarta
Atas kasus tersebut menyebabkan tak sedikit di antaranya wafat karena belum divaksinasi.
"Kami turut prihatin kasus Covid-19 ini kembali naik sampai enam ribu kasus dan ditengarai yang meninggal karena belum divaksin," ucap Dasco.
Sebelumnya, Rabu (9/11), Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia akhir-akhir ini disebabkan oleh munculnya tiga sub-varian baru.
"Jadi, memang sekarang kasusnya naik disebabkan varian baru. Varian baru ada tiga, BA2.75, XBB dan BQ1," katanya di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Jawa Timur.
Saat ini, kata dia, yang dirawat mencapai 24.000 pasien. Kondisi berat ada 10.000 pasien dan yang meninggal dunia ada 1.300 orang sejak Oktober 2022.
"Itu untuk yang berat saya kaget, 40 persen belum vaksin atau 70 persen belum booster. Yang meninggal dari 1.300 itu 50 persen belum vaksin dan 80 persen belum booster," paparnya. (Antara/jpnn)
BACA JUGA: Kasus Positif Covid-19 di Sumut Mengalami Kenaikan Sebegini Â
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Covid-19 Meningkat, Rahmad Handoyo Minta Pemerintah Tingkatkan Vaksinasi
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian