Kasus COVID-19 Menurun, Indonesia Harus Belajar dari Pengalaman India

Kamis, 02 September 2021 – 22:37 WIB
Ilustrasi - Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat. Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Ketua MPR RI Lestari Moerdijat menilai Indonesia penting belajar dari pengalaman India, menyikapi tren menurunnya kasus COVID-19 di Tanah Air.

Lestari menilai semua pihak perlu bijak menyikapi tren penurunan dengan tetap konsisten melakukan tes, penelusuran, dan pengobatan (3T) serta disiplin menjalankan protokol kesehatan dalam keseharian.

BACA JUGA: Ketua MK Komentari Usulan Amendemen UUD 1945, Begini

"Dalam menyikapi tren penurunan kasus positif COVID-19 di Indonesia, harus belajar dari pengalaman India."

"Setelah jumlah kasus positif COVID-19 turun (di India) beberapa pekan lalu, sekarang malah melonjak lagi," ujar Lestari dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis (2/9).

BACA JUGA: Dugaan Pelecehan Seksual Unsur Pidana, Kenapa Diselesaikan Internal?

Menurut dia, apa yang terjadi di India harus benar-benar menjadi pelajaran bagi Indonesia.

Penurunan jumlah kasus positif COVID-19 jangan direspons dengan sikap abai terhadap semua upaya pencegahan yang sudah dilakukan.

BACA JUGA: Hamdan Zoelva Sebut Gugatan PD Kubu KLB Tak Punya Dasar Hukum

Dia mengatakan bahwa penurunan kasus positif COVID-19 harus direspons dengan peningkatan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.

Seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan memakai sabun dengan air mengalir.

"Demikian juga dengan upaya percepatan pencapaian target vaksinasi COVID-19 nasional, kami berharap mampu membentuk kekebalan kelompok," ucapnya.

Lestari juga berharap agar masyarakat tidak terjebak dalam euforia dalam menyikapi kondisi transisi pada masa pandemi saat ini.

Apalagi, potensi peningkatan kembali kasus positif COVID-19 masih cukup tinggi.

"Terutama Satgas COVID-19 mencatat angka positivity rate per hari Minggu (29/8) secara nasional 10,29 persen atau masih di atas batas rekomendasi aman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu di bawah 5 persen," katanya.

Tanpa upaya pencegahan yang memadai dari para pemangku kepentingan dan masyarakat, menurut dia, angka penurunan kasus positif COVID-19 akan sulit dipertahankan.(Antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Ken Girsang

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler