Kasus Kematian Dokter Aulia, IDI Jateng: Sekolah Spesialis itu Tekanannya Luar Biasa

Jumat, 16 Agustus 2024 – 07:56 WIB
Ketua IDI Jateng Telogo Wismo Agung Durmanto (tengah) dalam keterangan pers soal kematian Aulia Risma Lestari. FOTO: Wisnu Indra Kusuma/JPNN.com.

jpnn.com - SEMARANG - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Tengah (Jateng) mendorong pihak berwajib mengusut tuntas kematian Aulia Risma Lestari (30) yang diduga bunuh diri. Ada dugaan mahasiswi kedokteran itu sebelumnya mengalami perundungan.

Ketua IDI Jateng Telogo Wismo Agung Durmanto mengatakan pihaknya siap untuk terlibat dalam investigasi penyebab kematian mahasiswi Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Anestesia Universitas Diponegoro (Undip) tersebut.

BACA JUGA: Pihak Kampus Ungkap Fakta Baru Mahasiswi Kedokteran Undip Bunuh Diri

"IDI akan mendorong dan ikut, jika dilibatkan akan memberikan masukan-masukan agar hal ini tidak terulang kembali," kata Telogo Wismo dalam keterangan pers di Kantor IDI Jateng, Kota Semarang, Kamis (15/8) petang.

TW, begitu dia disapa, mengatakan ke depan diperlukan sebuah tim untuk mengevaluasi kesehatan fisik maupun kesehatan mental peserta PPDS.

BACA JUGA: Penjelasan RSUP Dr Kariadi Kasus Mahasiswi Kedokteran Undip Bunuh Diri

"Karena memang namanya sekolah spesialis itu tekanannya luar biasa baik tekanan fisik maupun tekanan psikis," kata TW.

Dia bilang pekerjaan seorang dokter memang berat. Menurutnya, dokter yang berhadapan dengan pasien, terlebih anestesia adalah urusannya waktu, yakni kecepatan dan ketepatan.

BACA JUGA: Mahasiswi Kedokteran Undip Diduga Bunuh Diri, karena Sudah Tidak Kuat?

"Ada joke sedikit bahwa bedanya dokter anestesia dengan orang awam, membuat pingsan semua orang itu bsaa, tetapi membuat bangun orang pingsan itu tugas dokter anestesia," ujarnya.

Hal tersebut, diakuinya menjadi sebuah tekanan yang luar biasa. Dengan demikian, dia menekankan bahwa harus ada pemeriksaan secara berkala agar peserta PPDS bisa tetap melaksanakan tugas dengan prima.

"Maka menjadi beban psikis yg luar biasa ketika membius pasien dan mempertahankn kondisinya sampai nanti dibangunkan kembali," ujarnya, lagi.

Seperti diketahui, Aulia Risma Lestari ditemukan meninggal dunia di kamar indekosnya daerah Kelurahan Lempongsari, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang pada Senin (12/8) malam.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sudah menduga adanya perundungan dalam kasus kematian Aulia yang nekat mengakhiri hidupnya.

Untuk investigasi, Kemenkes menghentikan program Anestesia Undip yang berpraktik di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Kariadi Semarang sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Pun, Kasat Reskrim Polrestabes Semarang Kompol Andika Dharma Sena menyatakan korban meninggal dunia karena bunuh diri dengan menyuntikkan cairan obat ke tubuhnya.

Di sekitar korban juga ditemukan sisa obat yang disuntikkan lewat lengannya. Polisi masih mendalami penyebab korban nekat mengakhiri hidupnya. Termasuk dugaan adanya perundungan dari dokter senior yang dialami korban.

Sementara itu, Undip membantah adanya perundungan yang menimpa Aulia Risma Lestari hingga diduga mengakhiri hidupnya.

Manajer Layanan Terpadu dan Humas Undip Utami Setyowati mengatakan investigasi yang telah dilakukan tidak ditemukan unsur perundungan terhadap dokter muda tersebut.(mcr5/jpnn)


Artikel ini tidak ditujukan menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Jika Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan untuk bunuh diri, segeralah berkonsultasi kepada psikolog, psikiater, atau pihak-pihak yang kompeten di bidang kesehatan mental.


Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Wisnu Indra Kusuma

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler