“Efek dari kasus Nazaruddin ini akan lebih dahsyat daripada kasus Bank Century karena akan membongkar perilaku koruptif dan menyimpang para elit dan kader," kata Iberamsjah di gedung DPR, Senayan Jakarta, Senin (30/5).
Kalau keterlibatan PD dalam skandal Bank Century sulit dibuktikan secara langsung, namun kasus Nazaruddin, lanjut Iberamsjah, diduga bersinggungan dengan partai dan elit-elitnya
BACA JUGA: Polisi Didesak Uber Pengirim SMS
Jabatan bendahara umum, adalah jabatan strategis dan merupakan motor dari sebuah organisasi termasuk partai, di mana semua gerak dan langkahnya pasti atas “sepengetahuan” para elit."Menjadi aneh, ketika para elit ramai-ramai "cuci tangan" dan tidak mengetahui apa yang dilakukan bendahara umum untuk mendapat dana
Tugas dari seorang bendahara umum partai, lanjutnya, mengorganisasikan penghimpunan dana dan mendistribusikannya untuk kepentingan partai
BACA JUGA: Mutu Lulusan PT Akan Distandarisasi
Wajar jika kini Nazaruddin "melawan" karena beban dosa dilimpahkan hanya kepada dia.“Nazaruddin kini di Singapura, saya anggap wajar
BACA JUGA: KPK Didesak Cari Penyedia Dana Kasus TC
Tapi di saat ada masalah dia disuruh bertanggungjawab sendiri, tentu ini sangat menyakitkan,” imbuhnya.Lebih lanjut, Ibremasjah juga menyinggung dugaan keterlibatan Andi Nurpati dalam posisinya sebagai anggota KPU yang selama ini hanya rumor ternyata dibenarkan sendiri oleh kader-kader lainnya"Berbagai permainan kader-kader PD satu demi satu juga terbongkar menyusul dugaan keterlibatan suap wisma atlit dan gratifikasi,” tegasnya.
Menurut Iberamsjah, pernyataan Ketua MK, Mahfud MD yang telah melaporkan manipulasi yang dilakukan oleh Andi Nurpati harus bisa dijadikan pintu masuk memeriksa Andi Nurpati"Termasuk membongkar kembali dugaan kecurangan IT KPU dan kecurangan pemiluPenyelidikan yang dilakukan oleh Mantan Ketua KPK, Antasari Azhar terhadap IT KPU, sebaiknya dilanjutkan," tukasnya(fas/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Seluma Bantah Bagikan Uang
Redaktur : Tim Redaksi