Kasus Pembunuhan Pelajar Gunakan Kopi Sianida, Motif Tersangka....

Jumat, 02 Februari 2024 – 21:27 WIB
Kepala Polres Pacitan, AKBP Agung Nugroho (kedua kanan), saat pers rilis hasil uji labfor kasus pembunuhan pelajar inisial MR menggunakan racun sianida yang ditabur pada minuman kopi korban, oleh tersangka AFA (26), di Markas Polres Pacitan, Kamis (1/2/2024) ANTARA/HO-Humas Polres Pacitan

jpnn.com, PACITAN - Polisi memastikan penyebab kematian pelajar MTS di Pacitan, Jawa Timur, berinisial MR (14) setelah menenggak kopi buatan ayahnya sesaat sebelum berangkat sekolah pada Jumat, 5 Januari 2024, ialah kandungan racun sianida.

Racun sianida itu dibubuhkan secara diam-diam oleh tetangga korban, Ayuk Findi Antika atau AFA (26).

BACA JUGA: Pembunuhan Bayi di Sungai, Pengakuan Ibu Korban Bikin Merinding

Kesimpulan terkait penyebab dan pelaku penebar racun sianida itu setelah Polres Pacitan menerima hasil resmi uji laboratorium forensik atas sampel cairan lambung korban dan sisa minuman kopi yang sempat ditenggak korban.

"Hasil uji labfor ini bersesuaian dengan hasil penyelidikan bukti-bukti petunjuk yang kami lakukan dan keterangan pelaku AFA," kata Kepala Polres Pacitan AKBP Agung Nugroho, Jumat.

BACA JUGA: Ini Motif Pelaku Pembunuhan Penjual Ponsel, Tak Ada yang Menyangka

Kasus kematian tidak wajar remaja MR setelah menenggak kopi di rumahnya yang berlokasi di Desa Sudimoro, Kecamatan Sudimoro, kala itu sempat memunculkan dugaan peran/keterlibatan ayah korban selaku peracik kopi kala itu.

Namun, setelah jajaran Satreskrim Polres Pacitan melakukan serangkaian penyelidikan ilmiah terhadap ponsel saksi AFA, polisi mendapat kesimpulan penting bahwa tetangga korban inilah penabur racun sianida ke minuman kopi yang kemudian ditenggak MR.

BACA JUGA: Integritas Kabinet Jokowi Tercoreng Akibat Mundurnya Mahfud

Modus perbuatan pelaku yang telah dinaikkan statusnya dari saksi menjadi tersangka ini adalah untuk mengalihkan perhatian atas kasus pencurian KTP, kartu ATM, dan buku rekening milik korban pada pertengahan Desember 2023.

Kasus tersebut lebih dulu ditangani Polsek Sudimoro, berdasar aduan ibu korban dan hasil penyelidikan ditemukan bukti penarikan uang dari rekening milik ibu korban oleh tersangka AFA.

"(Berdasar hasil penyelidikan) pelaku mengakui telah meracun. Motifnya karena ingin memperlambat kasus pencurian di rumah korban yang telah dilakukan oleh tersangka sebelumnya," kata Nugroho.

Tindakan peracunan itu dilakukan secara acak atau random. Saat itu, AFA leluasa masuk rumah keluarga korban karena masih tetangga dekat, sehingga tidak menaruh curiga.

Jejak asal racun sianida yang ditemukan pada sisa minuman kopi dan sampel cairan lambung korban berdasar uji laboratorium forensik dinyatakan sinkron dengan data jejak digital penelusuran serta pembelian serbuk sianida oleh tersangka AFA secara daring melalui ponsel miliknya.

"Kami periksa histori handphone. Ada pembelian racun sianida di salah satu e-commerce dan juga ada pencarian tentang sianida," katanya.

Atas perbuatannya, AFA atau Ayuk Findi Antika dijerat Pasal 338 dan 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana.

Jika di persidangan persangkaan ini terbukti, tersangka bisa diganjar maksimal hukuman mati, penjara seumur hidup atau selama waktu tertentu paling lama 20 tahun. (antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cekcok Nyaris Adu Jotos, Bupati dan Wabup Rohil Saling Tuduh


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler