Kasus Sumiati, Gubernur Kumpulkan PJTKI

Kamis, 18 November 2010 – 07:57 WIB

MATARAM -- Gubernur NTB TGH M Zainul Majdi mengecam tindakan penganiayaan terhadap Sumiati, TKW asal Dompu oleh majikannya di Madinah, Arab SaudiGubernur juga mendesak pihak terkait untuk mengambil langkah konkret

BACA JUGA: Idul Adha, Pendaftar CPNS Tetap Membludak

"Saya sangat perihatin dan akan menindaklanjuti kejadian ini," janji gubernur.

Gubernur berjanji tidak akan tinggal diam atas kasus ini
Selain memerintahkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTB untuk mendalami kasus ini, gubernur berencana memanggil PT Rajana Falam Putri, perusahaan yang memberangkatkan Sumiati

BACA JUGA: Gaji Bidan PTT Tercecer

"Kita ingin PJTKI yang mengirim Sumiati bertanggung jawab dengan mengurus segala macam kelengkapan, mulai dari biaya pengobatan hingga yang lain-lain," tegasnya.

Semua organisasi dan perusahaan pengerah jasa TKI yang ada di NTB juga akan segera dikumpulkan
Gubernur mengaku sangat kesal dengan munculnya kejadian seperti ini

BACA JUGA: Rusuh di Heram, Puluhan Rumah Hangus

"Ini kejadian yang sudah sekian kaliTidak bisa kita biarkan," tandasnya.

Kemarahan gubernur ini tentu sangat beralasanPasalnya, belum lama ini, kasus penyiksaan terhadap TKW asal NTB juga terungkap ke publikNani Asa binti Sahabuddin Muda dan SilviaNani Asa merupakan warga Dusun Aik Bari, Desa Kukin, Kecamatan Moyo Utara, SumbawaSementara Silvia merupakan warga Alas, Kabupaten Sumbawa

Sama seperti Sumiati, kedua pahlawan devisa ini mengalami penganiayaan oleh majikannyaAkibat penganiayaan itu, Nani dan Silvia hingga kini masih tergolek lemas di RSU SumbawaDua TKW ini kabarya disiksa oleh majikannyaAkibatnya, Nani pulang ke Sumbawa 9 Oktober 2009 lalu dalam keadaan sakitSejak kepulangannya itu, kondisi kesehatan Nani terus memburukBahkan, semua hasil kerja yang diperoleh selama di Saudi Arabia telah habis digunakan untuk berobat.

Nani Asa berangkat ke Arab Saudi pada 19 Juni 2009 melalui PPTKIS Duta Sapta PerkasaBekerja pada majikan Abdullah Muhammad Hamad Al Thowijari di Al Qasim, Saudi ArabiaKondisi lebih parah dialami Silvia binti Said NohWarga Desa Dalam Kecamatan, Alas ini bahkan divonis lumpuh totalKabarnya, ia lumpuh karena kecelakaan kerjaSama seperti Nani, Silvia juga kini dirawat di  RSU SumbawaSilvia sendiri berangkat ke Arab Saudi pada 5 Oktober 2007 dan pulang 26 Juli 2010 melalui PPTKIS Putra Alwaini.

Sumiati disiksa majikannya Khalid Saleh Mohammad Al HamimiDia mengalami luka bakar di beberapa bagian tubuhnyaKedua kakinya nyaris lumpuhKulit tubuh dan kepalanya terkelupasJari tengahnya retakAlis matanya rusakYang paling parah, bibir bagian atas Sumiati hilangSumiati baru empat bulan menjadi TKW di Arab SaudiIa berangkat pada 18 Juli 2010 melalui jalur resmi PJTKI, PT Rajana Falam Putri.  

Penderitaan Sumiati mulai terungkap ketika ia dibawa ke RS swasta di MadinahSaking parahnya kondisi Sumiati, rumah sakit swasta itu konon tak bisa menanganinyaIa kemudian dikirim ke RS King Fahd

Anggota Komisi I DPRD NTB Lale Yaqutunnafis menyatakan, sudah waktunya pemerintah Indonesia memberikan perlindungan hukum yang lebih serius kepada para TKIDia juga meminta gubernur melakukan evaluasi dan koordinasi dengan PJTKI serta Disnakertrans"Ini permasalahan serius, karena menyangkut nasib dan hak hidup warga NTB yang mencari nafkah di luar negeri," tegasnya.

Lale juga meminta Disnakertrans bersikap lebih tegas terhadap PJTKIJika tidak ada jaminan perlindungan hukum dan keselamatan, jangan diberikan merekrut TKI atau TKW asal NTB"Disnakertrans harus tegas dan berani menutup PJTKI," tegas politisi Partai Bulan Bintang ini.

Terpisah, Ketua DPRD Dompu Rafiuddin menyayangkan kejadian yang menimpa salah satu warganyaKarena itu dia meminta pemerintah serius menangani persoalan iniBagaimanapun kata dia, TKW-TKW yang bekerja di luar negeri merupakan penyumbang devisa di negara ini"Kita minta nasib Sumiati menjadi prioritas penanganannya dan pelakunya bisa dihukum berat," tandas politisi PKNU iniRafiuddin juga meminta pertanggungjawaban perusahaan yang memberangkatkan Sumiati(oni/am/lil/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjarahan Mulai Marak di Lereng Merapi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler