Kasus UNJ, Mantan Pangdam: Saya Mengamuk di Kemenristekdikti

Senin, 22 Januari 2018 – 22:09 WIB
Prof Djaali (kiri) bersama Mayjen Purn Dicky Wainal Usman (kemeja putih) dan Laksamana Muda Djajang (kemeja biru). Foto: Mesya Mohamad/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah alumni Universitas Negeri Jakarta (UNJ) program doktoral tidak terima dengan keputusan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir.

Nasir mencopot Prof Dr Djaali dari jabatan rektor UNJ didasari beberapa tuduhan, salah satunya jual beli ijazah.

BACA JUGA: Merasa Difitnah, Mantan Rektor UNJ Gugat Menristekdikti

"Kami tidak terima bila disebut gelar doktor kami diraih dengan jalan pintas. Saya kuliah sejak 2014 dan jadi doktor pada 2017," kata Mayjen TNI Purn Dicky Wainal Usman kepada wartawan di Jakarta, Senin (22/1).

Mantan Pangdam VI Mulawarman ini mengaku, untuk meraih gelar S3-nya dia harus 10 kali berhadapan dengan Prof Djaali sebagai promotornya.

BACA JUGA: 3.000 Mahasiswa UNJ Terancam tak Punya Ijazah

"Saya kuliah reguler dan selalu hadir. Kebetulan saya masuk S3 ketika sudah tidak menjabat Pangdam, jadi bisa fokus kuliah," terangnya.

Namun, dia kecewa ketika kasus UNJ mencuat, gelar doktornya kini dipertanyakan karena promotornya Prof Djaali.

BACA JUGA: Menang Tipis, UI Posisi 3 Klasemen Akhir LIMA Football 2017

"Saya mengamuk di Kemenristekdikti. Saya katakan, mana bukti kalau kami beli ijazah dan plagiat. Kami ini kuliah berdarah-darah," tegasnya.

Hal senada diungkapkan Laksamana Muda Djajang Tirto, staf ahli Sosial Budaya Dewan Ketahanan Nasional. Petinggi di TNI AL ini merasa harga dirinya diinjak-injak karena diragukan gelar doktornya.

"Bagaimana kami nggak marah. Saya ini untuk konsultasi judul saja harus tiga kali bolak-balik ke Prof Djaali baru disetujui. Saya kuliah sejak 2013 dan reguler," tegasnya.

Dia mengaku gara-gara masalah tersebut, atasannya jadi memertanyakan gelar doktor dari UNJ. Padahal mereka mendapatkan gelar tersebut lewat perjuangan.

"Mau berbayar bagaimana, bertemu Prof Djaali saja harus ke co-promotor dulu," ucapnya.

Baik Dicky maupun Djajang ikut merasa terhina, seolah-olah lulusan dari UNJ sebagai doktor abal-abal.

Untuk mengklarifikasi itu, keduanya pun siap memberikan kesaksian tentang kondisi UNJ sebenarnya. (esy/jpnn)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... UNJ Pesta Gol ke Gawang UI


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler