Kata Mega, Voting Tidak Sesuai Pancasila

Rabu, 04 Agustus 2010 – 15:51 WIB
BOGOR- Ketua DPP Partai PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri menilai proses pengambilan keputusan dengan cara voting sebagaimana yang dipraktekan oleh rezim berkuasa saat ini merupakan ancaman serius bagi Pancasila"Voting itu satu proses yang dipaksakan untuk mengambil sebuah keputusan

BACA JUGA: Megawati: Negeri ini Memang Kacau Balau

Jelas itu bertentangan dengan sila ke-4 Pancasila," kata Megawati, dalam acara Rakornas 3 Pilar PDIP, di Sentul International Convention Centre, Bogor, Rabu (4/8).

Karena mekanisme voting itu jelas-jelas bertentangan dengan Pancasila 1 Juni 1945, lanjut mantan Presiden RI itu, maka kepada seluruh kader PDIP baik yang ada di pilar pemerintahan maupun struktur partai serta di legislatif harus lebih mengutamakan mekanisme musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan
Rakornas ini, lanjut dia, justru ditujukan untuk saling tukar pengalaman soal musyawarah mufakat itu.

"Metode pengambilan keputusan yang paling cocok dengan budaya demokrasi Indonesia adalah musyawarah mufakat, untuk itu kepada seluruh kader PDI-Perjuangan saya berpesan agar lebih mengedepankan aspek musyawarah mufakat dalam mengambil keputusan," tegas Megawati lagi.

Ditambahkan, rakornas ini diadakan bertujuan selain sebagai perintah keputusan kongres PDI-P di Bali, juga berfungsi untuk dijadikan ajang tukar-menukar pengalaman baik bagi kader di pemerintahan maupun di partai dan fraksi.

Lebih lanjut Megawati memuji keberhasilan warga Kota Solo dalam membangun kebersamaan antara masyarakat dengan aparatur pemerintahan

BACA JUGA: SHS Menang 1 Putaran

"Di Solo itu ternyata tidak satupun di antara anggota Satpol PP yang dipersenjatai walikotanya
Berbagai persoalan kota selalu dimusyawarahkan secara bersama dan itu tidak perlu Satpol PP," kata Mega.(fas/jpnn)

BACA JUGA: Stop, Sudah Dua Periode Maju Lagi sebagai Wakil

BACA ARTIKEL LAINNYA... Priyo Menang tanpa Pesaing


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler