Kata Pak Gubernur, Tempat Hiburan Malam Keharusan Sebuah Kota Metropolitan

Rabu, 16 September 2015 – 10:55 WIB
Party di diskotek Tanamur. Foto: Istimewa.

jpnn.com - KETIKA Ahmad Fahmy Alhady mendirikan Tanamur--diskotek pertama di Jakarta, pun di Asia--Gubernur DKI Jakarta dijabat Ali Sadikin.

Semasa Bang Ali menjadi orang nomor satu di Ibukota (1966-1977), Indonesia tengah membuka keran investasi seluas-luasnya. 

BACA JUGA: Diskotek Pertama di Jakarta Ini Kasih Diskon Gede-gedean buat Pelajar

Tempat hiburan malam menjamur. Ia mengizinkan pembukaan tempat perjudian, night club dan panti pijat. 

"Menurut Ali Sadikin, ini merupakan syarat dan keharusan Jakarta untuk menjadi sebuah kota metropolitan," ungkap Enrico Yoland, sejarawan dari UI.

BACA JUGA: Orang-orang Hostes Minded, Makanya Kami Sediakan Empat Wanita Penghibur

"Tentu saja sebelum surat izinnya diteken Gubernur Haji Ali Sadikin, lokasinya ditilik-tilik dulu sesuai apa tidak dengan prinsip, jauh dari sekolah, tempat ibadah dan rumah kediaman," tulis Tempo, 14 Februari 1976. 

Beberapa night club yang cukup terkenal di Jakarta, di masa itu, antara lain La Cossa Cossyndo, biasa disebut LCC. Lokasinya di sekitar Monas sekarang. 

BACA JUGA: Sumatera Thawalib, Sekolah Modern Islam Pertama di Indonesia

Adapula Miraca Night Club di Sarinah, Thamrin, yang dikelola Usmar Ismail, sineas terkemuka itu. Masa itu, orang-orang  menjuluki Usmar Ismail sebagai Raja Night Club.
 
Setelah Miraca tutup pada 1970-an awal, "posisi" Usmar Ismail digantikan Ahmad Fahmy Alhady yang mendirikan diskotek Tanamur, 12 November 1970.

Dengan konsep diskotek--lain dengan night club atau bar--Fahmy berhasil merajai hiburan malam Jakarta. --bersambung (wow/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... PKI, Partai Politik Pertama yang Menggunakan Nama Indonesia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler