JPNN.com

Kato Ojin IVF Center Resmi Meluncur, Unggulkan Metode Mild Stimulation

Kamis, 20 Maret 2025 – 12:11 WIB
Kato Ojin IVF Center Resmi Meluncur, Unggulkan Metode Mild Stimulation - JPNN.com
Ki-Ka: Eugenia Siahaan, Astya Rizki Nilamsari (pasien IVF), Esther A. Somba (Pasien promil), dr. Muhammad Dwi Priangga, Sp.OG, Subsp. FER, dr. Eko Santoso,Sp.OG, dr. Sarah Alatas, Sp. pk. Foto Mesya/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Kato Ojin Fertility Center melakukan relaunching dan rebranding menjadi Kato Ojin IVF Center (KOIC), yang kini bertempat dengan RS MMC Jakarta.

Bersamaan hal itu, KOIC juga meredefinisi bagaimana seharusnya IVF, atau In Vitro Fertilization (bayi tabung) dilakukan. 

BACA JUGA: Layanan IVF di Grup RS Siloam Bisa jadi Solusi untuk Memiliki Anak

Berbeda dengan klinik fertilitas lainnya yang lebih banyak menggunakan metode IVF biasa, KOIC menggunakan metode Mild Stimulation sebagai layanan unggulan bagi pasiennya. 

“Metode mild stimulation memungkinkan pasien menjalani program IVF dengan dosis hormon yang lebih rendah, sehingga lebih nyaman, mengurangi risiko sindrom hiperstimulasi ovarium (OHSS), dan meningkatkan kualitas embrio," kata Direktur PT Kato Ojin Group serta kepala klinik KOIC, dr. Muhammad Dwi Priangga, Sp. OG, Subsp.FER, Rabu (19/3/2025).

BACA JUGA: Para Pejuang Dua Garis Biru, tak Perlu ke Luar Negeri, Datangi Saja Morula IVF

Pada IVF konvensional, penggunaan obat stimulasi dosis tinggi bertujuan untuk merangsang ovarium agar memproduksi banyak sel telur untuk diambil. Namun, hal ini dapat menimbulkan berbagai efek samping komplikasi.  

"Nah, metode mild stimulation meniru siklus alami tubuh dengan stimulasi yang lebih ringan, sehingga sel telur yang dihasilkan lebih sehat dan lebih reseptif terhadap implantasi," ucapnya. 

BACA JUGA: Brawijaya IVF Center Datangkan Pelopor Klinik Bayi Tabung Terbesar di Dunia 

Hal ini dapat meningkatkan peluang kehamilan yang sehat dan mengurangi risiko keguguran dibandingkan dengan stimulasi konvensional yang lebih agresif. Obat hormon berupa suntikan dosisnya hanya 10% dari metode IVF konsensional. 

"Berbeda dengan IVF konvensional, metode ini juga minim injeksi (suntikan) sehingga risiko trauma pada pasien dapat diminimalisir," ujarnya. 

Metode mild stimulation juga lebih unik karena pendekatannya yang lebih alami, dengan intervensi minimal namun tetap efektif. Metode ini juga lebih hemat biaya karena tidak perlu ada intervensi medis yang berlebihan, mengurangi risiko efek samping.  

"Serta memungkinkan siklus IVF dilakukan lebih sering dalam waktu yang lebih singkat," ungkapnya.

Spesialis Obgyn Kato Ojin IVF Center, dr. Eko Santoso, SpOG, menjelaskan terkait syarat dilakukannya metode IVF dengan mild stimulation atau stimulasi minimal di KOIC. Dia menyebutkan, bahwa tidak ada batas usia dan syarat khusus bagi yang akan menjalani metode mild stimulation.

"Intinya tentunya harus pada usia produktif, dan kondisi kesehatan saat pertama kali dilakukan check up," kata Eko.

Terkait usia, hal ini berkorelasi terhadap cadangan telur, dengan menuanya usia maka cadangan telur akan menurun.  Meskipun tidak menutup kemungkinan cadangan telur sudah menurun di usia muda, jika pasien sebelumnya pernah melakukan pembedahan, kemoterapi, ataupun radiasi.

"Justru mild stimulation ini menjadi pilihan bagi pasien dengan cadangan telur rendah," ungkapnya.

Pada IVF konvensional, penggunaan obat stimulasi dosis tinggi dilakukan untuk merangsang ovarium agar memproduksi banyak sel telur untuk diambil. Namun, hal ini dapat menimbulkan berbagai efek samping dan komplikasi bagi pasien. 

"Metode mild stimulation ini minim komplikasi karena adanya pengurangan dosis pemberian obat sehingga tidak akan terlalu memberatkan indung telur untuk bisa menghasilkan banyak sel telur pada saat proses stimulasi, melainkan fokus dalam pembentukan kualitas sel telurnya," jelasnya.

Namun, seperti pada proses IVF pada umumnya, metode minimal stimulasi juga tidak dapat dilakukan lagi bila kondisi cadangan telur sudah tidak ada sama sekali atau sudah menopause. 

Astya Rizki Nilamsari, pasien IVF mengungkapkan pengalamannya saat ditangani dokter di KOIC. Menggunakan metode Mild Stimulation, Astya tidak merasakan kesakitan saat proses bayi tabung.

"Pengalaman sebelumnya di klinik lain banyak sekali suntikan, tetapi di KOIC minim suntikan dan hanya menggunakan obat. Saya merasa lebih nyaman," ucapnya.

Sebagai bagian dari inovasi dalam layanan IVF, KOIC mengedepankan metode Mild Stimulation atau mini IVF, yang dirancang untuk mendekati proses kehamilan alami. Metode ini memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dan mampu menekan risiko keguguran. 

Berdasarkan data internal, tingkat keberhasilan metode ini mencapai 62,5%, jauh lebih tinggi dibandingkan rata-rata keberhasilan IVF di Indonesia yang berkisar 30-40%.

Metode yang diterapkan di KOIC telah diadopsi dari Kato Ladies Clinic Jepang, yang telah sukses di enam negara, termasuk Jepang, Filipina, Mongolia, China, AS, dan Indonesia. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler