KBIH Jangan Bandel Pakai Seragam Sendiri

Usai Salat Jumat, Rombongan Jamaah Haji Indonesia Diinterogasi

Minggu, 16 Oktober 2011 – 07:22 WIB

JAKARTA - Pemerintah hingga panitia pelaksana ibadah haji di tanah suci tidak pernah lelah untuk mengingatkan rombongan kelompok bimbingan ibadah haji (KBIH)Seruan yang terus muncul setiap musim haji adalah, setiap rombongan KBIH dilarang menggunakan atribut seragam sendiri.

Himbauan tegas untuk rombongan KBIH ini disampaikan oleh Kepada Daerah Kerja (Daker) Makkah Arsyad Hidayat

BACA JUGA: Kejaksaan Tangkap Koruptor PT Pos

Kepada petugas Humas Kementerian Agama (Kemenag), Sabtu (15/10) Arsyad menuturkan masih banyak KBIH yang membandel dengan menggunakan atribut seragam yang berbeda-beda
"Apalagi atributnya itu mencolok dan menutupi seragam jamaah Indonesia," kata dia.

Seperti diketahui, jamaah haji asal Indonesia menggunakan seragam resmi yaitu atasan batik dengan warna dominan biru muda bercampur ungu

BACA JUGA: Pasokan Avtur Dihentikan, Merpati Lumpuh

Arsyad menuturkan, ada beberapa KBIH yang nekat merubah total seragam hajinya
Kondisi ini, tuturnya, cukup disayangkan karena bisa berdampak negatif terhadap upaya pengawasan jamaah oleh petugas

BACA JUGA: Cikeas Mirip Panggung Indonesia Idol

"Apalagi untuk jamaah yang masuk kategori risti (resiko tinggi, red)," kata dia.

Selain itu, Arysad menjelaskan peran muncul peran berlebih dari KBIH selain penggunaan atribut atau seragamTindakan yang sempat membuat geram petugas sektor adalah, ada beberapa petugas KBIH yang mengatur jamaah hingga di pemondokan"Masih banyak laporan ada petugas KBIH yang ikut campur dalam penempatan jamaah di kamar-kamar," lanjutnya.

Padahal, jelas Arsyad, petugas daker sudah memiliki konfigurasi penempatan jamaah sendiri untuk setiap kloterDia mengatakan, tanpa ada campur tangan dari petugas KBIH, seluruh jamaah dipastikan mendapatkan hak kamar masing-masing"Jika mengatur hingga menata kamar, bisa merusak sistem," tandas ArsyadRata-rata, petugas KBIH itu berupaya keras supaya jamaah satu rombongannya bisa tidur dalam satu kamar.

Dia mengatakan, sebaiknya KBIH kembali pada tugas utamanyaYaitu memberikan bimbingan ibadah kepada jamaah hajiArsyad juga berharap, petugas KBIH jangan sampai memprovokasi jamaah untuk menggelar aksi demonstrasiSelain itu, petugas KBIH dihimbau tidak mengutip biaya-biaya lain di luar ketentuan yang sudah disepakati antara jamaah dengan KBIH sebelum berangkat ke tanah suci.

Di daker Makkah, Arsyad mengatakan sudah ditempatkan petugas khusus untuk memantau pelaksana bimbingan ibadah hajiDia menjelaskan, petugas khusus ini bertugas memantau dan  memonitoring seluruh kegiatan KBIHUpaya ini dilakukan supaya jamaah tidak malah dibuat bingung oleh petugas KBIH.

Sementara itu, ada insiden kecil antara sejumlah calon jamaah haji Indonesia dengan petugas keamanan SaudiInsiden ini terjadi setelah calon jamaah haji Indonesia menunaikan salah jumah (14/10) di Masjid Nabawi, MadinahCeritanya, para jamaah ini diinterogasi petugas keamanan karena mengerjakan salat berjamaah setelah salah jumat"Rombongan ini berasal dari Jawa BaratJumlahnya sekitar 30 orang," tutur Kepala Seksi Pengamanan Daker Madinah MYahdi kepada Humas Kemenag di Madinah kemarin pagi (15/10) waktu setempat.

Yahdi menjelaskan, dirinya mendapatkan laporan langsung dari petugas sektor khusus Masjid Nabawi jika ada satu rombongan jamaah yang terpaksa diamankan petugas SaudiDia mengatakan, petugas Saudi merasa ganjil kepada rombongan ini karena menunaikan Salat Zuhur berjamaah seusai mengikuti Salat Jumat"Dalam interogasi itu, petugas menegur imam dan beberapa jamaah," ujar Yahdi.

Setelah petugas keamanan dari Indonesia tiba di pos keamanan Saudi, dan melakukan negosiasi sebentar, rombongan ini berhasil dilepaskan tanpa syarat beberapa saat kemudian

Setelah petugas Indonesia menyelidiki langsung, memang benar rombongan ini menunaikan Salat Zuhur setelah melaksanakan Salat JumatAlasannya, anggota rombongan ini menganggap bahwa Salat Arbain (salat 40 waktu) di Masjid Nabawi tidak lengkap jika tidak menunaikan Salat Zuhur setelah Salat Jumat.

Yahdi berharap, insiden kecil ini dijadikan pelajaran rombongan lainDia mengaku tidak menutup kemungkinan kejadian serupa terulang lagi"Tidak perlu Salat Zuhur lagiKarena Salat Jumat itu sudah termasuk dalam Salat Arbain," tegas diaYahdi berharap kepada ketua rombongan atau pembimbing KBIH menyebarkan pelajaran ini kepada jamaah haji lainnya(wan)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Main Gertak, Bukti PKS Sudah Gerah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler