jpnn.com - PALU – Ini tindakan yang tak patut dicontoh. Di Palu, Sulawesi Tengah, mahasiswa Universitas Tadulako (Untad) yang merupakan perguruan tinggi negeri kedapatan membawa senjata tajam (sajam).
Hal itu terungkap ketika Satuan Pengamanan Senin (16/9) melakukan razia. Beberapa mahasiswa kedapatan membawa Sajam. Beberapa personel Satuan Pengamanan Khusus Untad, bersiaga di setiap sudut. Mahasiswa yang melintas langsung diperiksa.
BACA JUGA: Fasilitas Madrasah Swasta Masih Terbatas
Sasaran pemeriksaan, adalah sajam atau perlengkapan lainnya dan tidak ada kaitannya dengan aktivitas perkuliahan. Kecuali make-up yang tetap diloloskan. Razia ini dilakukan untuk menghindari tawuran menciptakan kehidupan akademis menuju pendidikan yang bermutu.
Dalam razia yang dimulai sejak pukul 07.00 hingga 10.00 Wita, personel satuan pengamanan Untad, berhasil mengamankan tiga badik dan satu pisau lipat. Juga diamankan satu rantai motor, yang belum diketahui persis untuk apa penggunaannya.
BACA JUGA: Kemendikbud Siap Evakuasi Guru Dari Filipina
Komandan Satpam Untad Suriyadin, mengatakan ada 42 personel yang diturunkan langsung untuk melakukan razia. Tujuannya, semata-mata untuk meminimalisir tindakan kriminal yang sering terjadi di dalam kampus. “Razia ini kita lakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak kita inginkan,” tegasnya
Mahasiswa yang kedapatan membawa sajam langsung didata nama dan asal fakultasnya. Untuk tindakan selanjutnya, menurut Suriyadin, akan diserahkan ke Wakil Rektor bagian kemahasiswaan. Termasuk bentuk sanksi yang akan diberikan.
BACA JUGA: Ribuan Mahasiswa IAIN Belajar Darurat
“Sajam yang kita temukan, langsung dilakukan penyitaan. Sajam ini, juga akan kita serahkan ke pihak pimpinan universitas untuk tindaklanjutnya seperti apa,” kata Suriyadin kepada Radar Sulteng (JPNN Group), Senin (16/9).
Menurut Surayadin, untuk meningkatkan kinerja personel Satpam Untad, kedepannya razia akan dilakukan sebagai kegiatan rutin. Bahkan razia, bakal dimasukkan ke dalam jadwal harian.
“Utamanya masalah dalam situasi keamanan itu yang tidak kita inginkan karena bisa mencoreng nama baik Untad,” pungkasnya. (cr8/awa/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dana Sertifikasi Guru Rp 10,5 M Mengendap di Kas Daerah
Redaktur : Tim Redaksi