Ke Kampus Nanyang Technological University Singapura, Lokasi Tewasnya David Hartanto

Setiap Hari Masih Ada Karangan Bunga di Tempat Duka

Jumat, 03 April 2009 – 06:23 WIB

Kampus Nanyang Technological University (NTU) Singapura sempat menjadi berita heboh di IndonesiaSebab, di sanalah David Hartanto Widjaja, mahasiswa asal Indonesia, ditemukan tewas secara misterius

BACA JUGA: Dokter-Pengusaha, Pasangan Beda Kota Kediri yang Hari Ini Dilantik

Berikut laporan wartawan Jawa Pos ASTANTO AL BUDIMAN yang baru datang dari kampus tersebut


---

HARI itu sekitar pukul 17.00 waktu Singapura, Jawa Pos sudah berada di areal Kampus NTU

BACA JUGA: Suku Pedalaman Baduy Menyambut Pemilu

Lokasinya tak seberapa jauh dari pusat kota
Hanya butuh waktu sekitar 30 menit naik SMRT (kereta listrik) yang ditempuh dari Orchard Road.

Didirikan di lahan seluas 200 hektare, Kampus NTU terlihat megah dengan bangunan didominasi warna abu-abu

BACA JUGA: Mereka yang Kehilangan Orang-Orang Terkasih di Situ Gintung (3-Habis)

Begitu tiba di kampus itu, Jawa Pos langsung ingin tahu lokasi tewasnya David Hartanto WidjajaHingga sekarang, kematian mahasiswa Indonesia dari jurusan teknik elektro itu masih bersaput misteriApakah dibunuh atau bunuh diri

Media massa Singapura menyebut kematian David pada 2 Maret 2009 itu adalah akibat bunuh diri setelah dia menikam dosen pembimbingnya, Prof Chan Kap Luk

Tapi, sejauh ini indikasi David dibunuh semakin kuatSoal motifnya, itu yang masih belum jelasTermasuk apakah berkaitan dengan karyanya, Final Year Project (FYP) di NTU berjudul Multiview Acquisition from Multi-Camera Configuration for Person Adaptive 3D Display yang dianggap bernilai ekonomi tinggi.

Di Kampus NTU, tepatnya di kantin B kampus School of Electrical and Electronic Engineering (EEE), Jawa Pos bertemu Dhika SatriaDia adalah mahasiswa asal Jakarta yang kini duduk di semester IV jurusan teknik elektro, sejurusan dengan David.

Ketika ditanya apakah mengenal David, Dhika menjawab, ''Kenal sih nggakTapi, saya pernah ngobrol dengan dia.'' Mahasiswa 19 tahun itu menambahkan, saat itu dirinya ngobrol dengan David ketika sama-sama mendatangi acara yang diadakan PINTU (Pelajar Indonesia NTU)

''Kesan saya, dia (David) itu pinter bergaul,'' katanya sambil mengajak Jawa Pos ke lokasi tewasnya DavidDari tempat Jawa Pos bertemu Dhika ke lokasi tewasnya David, jaraknya sekitar 200 meter

Lokasi ditemukannya mayat David, 22, berada di sudut di antara dua gedung milik EEE dan Research Techno PlazaTempat itu agak tersembunyiBerdasar pengamatan Jawa Pos, mahasiswa yang melintas di lokasi tersebut tak seberapa banyak''Ya di sini ini mayat David ditemukan kali pertama,'' ujar Dhika lantas meneguk segelas softdrink di tangan kanannya.

Di lokasi ditemukannya jasad David, ada beberapa karangan bunga duka citaUkurannya berbeda-bedaAda yang seikat, berisi tak lebih dari 10 tangkaiAda juga yang berukuran lebih besarCara meletakkan karangan bunga itu pun bermacam-macamAda yang dilemparkan begitu saja dan ada yang sengaja ditancapkan

''Setiap hari pasti ada karangan bunga baru di tempat itu,'' jelas Dhika''Tapi, lama-kelamaan jumlahnya semakin berkurang,'' imbuhnya.

Dari mana saja karangan bunga itu? Menurut Dhika, rata-rata dari mahasiswa NTU, baik asal Indonesia maupun luar IndonesiaDia menambahkan, pasca meninggalnya David, mahasiswa Indonesia di NTU banyak mendapat ucapan belasungkawa dari mahasiswa negara lainMereka bersimpati kepada alumnus SMA BPK Penabur, Jakarta, yang pernah meraih medali di Olimpiade Matematika tersebut.

''Mereka rata-rata ikut berempati atas musibah yang menimpa David,'' ungkap Aldilla Inda Diningsih, mahasiswi dari jurusan komputer (School of Computer of Engineering).

Dia menuturkan, begitu terjadi peristiwa yang menimpa David, para mahasiswa Indonesia melalui PINTU berkeliling kampus untuk mendapatkan sumbangan duka bagi keluarga David''Begitu terkumpul, uangnya langsung diserahkan kepada keluarganya,'' kata perempuan berjilbab tersebutYang memberikan sumbangan kala itu bukan hanya mahasiswa asal IndonesiaTapi, cukup banyak pula mahasiswa dari negara lain.

Untuk mengenang David, PINTU kini sedang menyusun buku tahunan untuk anggotaDi buku tersebut akan dibuat halaman khusus berisi kesaksian seputar sepak terjang David dari para mahasiswa yang mengenal dia''Kini, buku tersebut masih dalam proses penyelesaian,'' ujarnya.

Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial, dan Budaya KBRI Singapura Yayan GH Mulyana saat ditemui di kantornya di Chatsworth Road, Selasa (24/3), mengungkapkan, kasus kematian David memang janggalDia menceritakan, begitu mendengar kematian David, dirinya langsung meluncur ke TKP (tempat kejadian perkara) di lantai 4 gedung School of Electrical and Electronic Engineering (EEE) setelah dihubungi kepolisian Singapura pukul 11.00 waktu Singapura''Saya waktu itu ikut mendampingi keluarga David,'' jelasnya.

Sayangnya, di NTU, delegasi KBRI dan keluarga tidak menemukan banyak jawaban seputar kematian David''Pihak NTU memang terkesan menutupi,'' tegasnya

Ketika berusaha bertanya ke dekan, humas, dan staf NTU lainnya, kata Yayan, jawabannya selalu normatif''Padahal, saat itu banyak pertanyaan di benak saya,'' ujarnya.

Saat ini, dia masih menunggu hasil investigasi kepolisian''Kami menyerahkan sepenuhnya ke kepolisian Singapura,'' katanyaApakah yakin terhadap hasil investigasi tersebut? ''Kami harus menghargai hasil penyelidikan itu,'' ucapnya.

Jawa Pos sebenarnya berusaha menemui Prof Chan Kap LukTapi, oleh Hisham Hambari, assistant director corporate communications office NTU, melalui telepon dijelaskan bahwa doktor lulusan University of London 1991 tersebut belum bersedia ditemui wartawan''Sampai sekarang, tidak ada satu pun media yang berhasil mendapatkan keterangan dari profesor,'' ungkapnya

Hisham pun meyakinkan Jawa Pos untuk tidak bersikukuh menemui profesor yang menjabat wakil direktur Biomedical Engineering Research Centre itu''The Straits Times (koran terbesar di Singapura, Red) hanya mendapat keterangan terkait berita homoseksual profesor yang banyak ditulis di beberapa forum di internet,'' ujarnya

Tentang kasus meninggalnya David, ''Profesor tidak mau berkomentar tentang ituDia menyerahkan semuanya ke kepolisian,'' tegasnya(kum)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mereka yang Kehilangan Orang-Orang Terkasih di Situ Gintung (2)


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler