jpnn.com, JAKARTA - Ada temuan terbaru dalam penelusuran kasus dugaan penipuan investasi pulsa PT Mi One Global.
Selama ini perusahaan yang berpusat di Malaysia tersebut hanya diketahui memiliki empat petinggi.
BACA JUGA: Ribuan Orang Tertipu Mi One Global
Yakni, KC Lim, DMBT, MYY, dan DH. Namun, saat Bareskrim Polri menelusuri, ditemukan nama berinisial ES yang memiliki peran signifikan.
Memang, yang menjadi terlapor adalah DH. Namun, ternyata peran ES dalam pengoperasian perusahaan tersebut sangat besar.
BACA JUGA: Terseret Kasus Penipuan, Ustaz Yusuf Masyur Merasa Dikerjai
Sumber Jawa Pos menyebutkan, warga Indonesia itu memiliki saham di PT Mi One Global.
''Dia juga yang berkomunikasi langsung dengan KC Lim, pemilik Mi One dari Malaysia,'' terangnya kemarin.
BACA JUGA: Soal Kasus Penipuan di Jatim, Ini Jawaban Ustaz Yusuf Mansur
Dalam struktur organisasi yang tercantum di brosur Mi One, KC Lim tercatat sebagai founder dan DMBT menjadi chairman.
Keduanya merupakan warga Malaysia. Lalu, MYY yang juga menjadi chairman pernah menjadi menteri pada akhir 1990-an dan anggota parlemen periode 2004-2009.
Selanjutnya, DH adalah pengusaha nasional, wartawan senior, dan penulis buku best seller.
Sementara itu, Haki Santoso, korban Mi One, membenarkan bahwa para anggota selama ini tidak mengenal ES.
Namun, nama ES muncul setelah perusahaan tersebut dilaporkan ke polisi.
''Yang kami tahu selama ini empat orang tadi dan public figure atau artis yang sering terlibat,'' tuturnya.
Dia pernah menemui ES saat pemeriksaan di Bareskrim. Saat itu dia baru mengetahui bahwa ada pemilik saham asal Indonesia.
''Ini kan perusahaan PMA. Kami kira pemiliknya asing semua,'' ujarnya.
Menurut dia, sebenarnya korban Mi One masih bertanya-tanya ke mana uang lebih dari Rp 530 miliar tersebut.
Apakah disetorkan ke Mi One di Malaysia atau justru dibawa kabur petinggi Mi One di Indonesia. (idr/c5/oki/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Dugaan Penipuan Investasi UYM Masuk Babak Baru
Redaktur & Reporter : Natalia