Keamanan Rawan, Ekspedisi Cartenz Dibatalkan

Sabtu, 24 Oktober 2009 – 09:44 WIB

TIMIKA - Tim Survey dan Clean Up Base Camp Puncak Cartenz yang berjumlah 60 orang harus kecewaSebab, rencana keberangkatan tim pendaki asing asal Austria, Perancis, Jerman dan Swiss beserta 23 wartawan dan tim dari Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Papua mencapai puncak Cartenz melalui Tembagapura yang sedianya dilakukan kemarin, terpaksa gagal

BACA JUGA: Hutan Gilimanuk Terbakar

Penundaan itu adalah yang kedua kalinya setelah rencana pendakian yang sedianya dimulai Kamis (22/10) lalu mengalami pembatalan.

Di antara para pendaki itu, 11 orang diantaranya berasal dari negara asing yaitu Strauss Clemens (Austria), Dipling Uitz Josef (Jerman), Osterbauer Gerald (Austria), Mag Fiala Gerald (Austria), Biefer Oliver (Swiss), DR Bielstein Klaus  Gunter (Jerman), Hoffman Maria Herlinde Gisela (Jerman), Kellerhals Jan Rudolf (Swiss), Kung Cristop Theodor (Swiss), Schondorfer Franz Georg Adolf (Jerman), dan Richer Patrik Robert (Perancis).

Staf khusus Gubernur Papua, Ronald Tapilatu, mengatakan bahwa penundaan tersebut menyangkut kondisi keamanan di Tembagapura akibat terjadinya penembakan misterius di area PT Freeport Indonesia (PTFI) akhir-akhir ini
Tapi ketika ditanya wartawan apakah ekspedisi pendakian Puncak Cartenz dibatalkan sepenuhnya, Ronald mengaku belum tahu hal itu.

Penundaan pendakian kemarin jelas membuat tim kecewa

BACA JUGA: Politisi PKNU Selingkuhi Istri Polisi

Pasalnya, selain sudah melakukan berbagai persiapan, ternyata informasi penundaan keberangkatan justru diperoleh setelah lima jam sejak pukul 06.00 WIT
Padahal  tim pendaki sudah menunggu di terminal bus di Mile 28

BACA JUGA: Hakim Syeh Puji Didesak Dipecat

Akhirnya, tim pendaki kembali ke penginapan mereka di Timika Golden Hotel.

Ronald Kapilatu yang juga koordinator tim pendakian memaparkan, sesuai koordinasi PTFI dengan Kepala Dinas Pariwisata Provinsi, semua tim dikembalikan dulu sementara ke hotelRonald mengatakan, sebelumnya tim sempat meminta perjalan menuju puncak Cartenz melalui udara dengan pesawatNamun yang diijinkan anya lewat jalan  darat

Bahkan Ronald juga mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Gubernur Papua“Karena masuk rumah atau areal orang, jadi gubernur ikuti apa yang diatur,” kata Ronald

Dalam kesempatan itu, koordinator perlengkapan sekaligus mewakili tim pendaki jurnalis, Odeodata Julia Hermani, mengaku kecewa“Saya bersama teman-teman sangat kecewa karena tidak bisa naik ke TembagapuraKami juga sudah banyak berkorban sampai menunggu keberangkatan tapi ternyata tertunda,” kata Ode yang juga wartawan Suara Pembaharuan.

Salah satu pendaki asing asal Austria, Ruedi Kellerhuls, mengatakan bahwa mereka akan tetap ke Puncak Cartenz“Kami tidak bertahan di TimikaTujuan bukan ke tambang tetapi ke CartenzYang terbaik mencapai Puncak Cartenz adalah mengikuti penerbangan lalu jalan melewati IlagaRencana berangkat besok pagi (hari ini, Red.),” kata Ruedi.

Sedangkan wisatawan asing asal Swis, Richer Patrick, juga mengaku akan tetap berangkat ke Puncak Cartenz meski harus menempuh jalur lewat Ilaga.

Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) PT Freeport Indonesia, Mindo Pangaribuan mengatakan bahwa penundaan keberangkatan tim pendaki Puncak cartenz itu memang terkait dengan faktor keamananJika sudah menyangkut soal keamanan, sambung Mindo, maka hal itu menjadi kewenangan aparat keamanan

Karenanya Mindo menegaskan agar persoalan ini tidak semata-mata menyalahkan manajemen PTFI“Jangan salahkan Freeport dongKapolda kan sudah berikan keterangan, jadi itu harus dipahamiKami sudah menyediakan kendaraan, tapi polisi-polisi yang mengawal kendaraan kanApalagi ini perjalanan tingkat tinggi,” jelas Mindo yang dikonfirmasi melalui telepon seluler.

Soal keputusan pembatalan keberangkatan tim pendaki, Mindo justru balik bertanyaSebab, PTFI telah siap memfasilitasi ekspedisi dengan menyediakan bus satu unit.(eng/ckr/nls/JPNN/ara)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tol Semarang-Solo Terganjal Lahan


Redaktur : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler