jpnn.com - JAKARTA -- Kepala Bagian Penum Mabes Polri Kombes Agus Rianto, mengatakan bahwa 34 tersangka yang sudah ditetapkan terkait pembakaran lahan di Riau, itu seluruhnya dari masyarakat.
"Yang sudah kita tetapkan sebagai tersangka ada 34, seluruhnya itu dari masyarakat," kata Agus di Mabes Polri, Selasa (11/3).
BACA JUGA: Marzuki Lebih Pentingkan Kesejahteraan Dibanding Hankam
Dijelaskan, 34 tersangka itu ditemukan langsung melakukan pembakaran. "Sementara untuk perusahaan kita masih terus lakukan penyelidikan, dan sampai saat ini belum ditetapkan sebagai tersangka," ungkapnya.
Dari 30 kasus pembakaran lahan, sebanyak 23 di antaranya sudah masuk tahap penyidikan. Sedangkan tujuh lainnya masih penyelidikan.
BACA JUGA: Kemnakertrans Ajak Mantan TKI Jadi Transmigran
Menurut Agus untuk kecepatan penanganan perkara, itu tergantung pada banyak faktor. Seperti, kelengkapan alat bukti, keterangan pihak-pihak yang diperlukan, termasuk dukungan-dukungan informasi yang dibutuhkan untuk mempercepat proses.
"Dan itu juga kita terus lakukan koordinasi dengan pihak kejaksaan," bebernya.
BACA JUGA: Kampanyekan Reformasi Birokrasi, Humas Diminta Gandeng Pers
Sebab, ia melanjutkan, untuk penanganan perkara tindak pidana umum itu membutuhkan kerjasama kepolisian, kejaksaan hingga pengadilan nanti. "Kita akan terus tingkatkan pelaksanaan tugas Polri khususnya dalam rangka mencegah terjadinya pelanggaran maupun kejahatan di bidang kehutanan ini," paparnya.
Pada bagian lain Agus menjelaskan kasus pembakaran lahan di Riau pada 2014 ini meningkat dibanding 2013. Menurutnya, pada 2013, ada 18 perkara di Riau. Semuanya sudah tahap dua dengan 35 tersangka. "Di antaranya 33 perorangan dan dua di antaranya yang melibatkan korporasi," katanya.
Nah, ia melanjutkan, untuk korporasi saat ini sedang dalam proses persidangan untuk penjatuhan putusan. "Berarti ini kita terus lakukan penanganan," ujar dia.
Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Nasional Sutopo Purwo Nugroho mengatakan penangan bencana asap di Riau terus dilakukan.
Antara lain, melalui operasi darat dengan mengerahkan lebih dari 2.500 personil TNI, Polri, Manggala Agni, BPBD, SKPD, dan relawan memadamkan api.
Menurutnya, jauhnya lokasi titik api, tidak adanya air dan asap yang pekat menyebabkan kendala pemadaman. Selain itu, ia menambahkan, juga dilakukan operasi udara dengan modifikasi cuaca dan pemboman air.
"Pada hari ini ditebarkan 2 ton bahan semai NaCl ke Siak Barat, Rohul dan Kampar," bebernya.
Menurutnya, pemboman air dilakukan 236 kali yaitu dengan helicopter Sikorsky sebanyak 62 kali di Bukit Kapur. Helicopter Kamov 47 kali memadamkan api di Bukit Batu dan Dumai. Sedangkan 4 helicopter lainnya membom air sebanyak 126 kali di Meranti, Langgam, dan Bukit Kapur. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pusdalsis Efektif Tekan Kerawanan Pemiluââ¬Â¬Ã¢â¬Â¬
Redaktur : Tim Redaksi